Cuaca Ekstrem, 27 Pohon Tumbang di Kota Probolinggo
Selama tiga hari terakhir, Kamis hingga Sabtu, 17-19 November 2022, Kota Probolinggo dilanda cuaca ekstrem. Akibatnya, puluhan pohon di sejumlah titik dilaporkan tumbang.
Sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo memprediksi, puncak musim hujan terjadi Desember 2022 hingga Januari 2023.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, sejak Kamis hingga Sabtu sedikitnya 27 kejadian pohon tumbang. Selain itu dua tower dan satu baliho juga dilaporkan roboh.
Sugito menambahkan, kejadian pohon tumbang terbanyak yakni, 15 pohon, terjadi Kamis, 17 November 2022. Saat itu hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Probolinggo.
"Sabtu hari ini ada tambahan dua kejadian pohon tumbang, yakni di depan Taman Wisata Studi Lingkungan dan di Jalan Kerinci, tapi sudah diatasi oleh petugas BPBD dan petugas Damkar. Dengan tambahan dua kejadian pohon tumbang ini, total ada 27 kejadian pohon tumbang," ujar alumnus Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) itu.
Dikatakan sebagian besar pohon tumbang terjadi di wilayah Kecamatan Mayangan disusul dan Kecamatan Kecamatan Kanigaran.
Meski tidak sampai ada korban jiwa, namun akibat puluhan pohon tumbang mengakibatkan sebuah mobil yang terparkir tertimpa pohon. Selain itu suami-istri pengendara motor tertimpa pohon tumbang di Jalan dr. Mohamad Saleh.
Melihat kondisi cuaca di Kota Probolinggo yang menjadi ancaman bencana hidrometeorologi, kata Sugito, diprediksi musim hujan terjadi hingga bulan Februari atau Maret 2023. Sedangkan puncak ancaman cuaca ekstrem diprediksi terjadi bulan Desember 2022 hingga Januari 2023. Yakni, berpotensi terjadi angin kencang, banjir, hingga bencana lain.
"Kami mengimbau warga Kota Probolinggo untuk selalu waspada saat beraktivitas di luar rumah khususnya saat terjadi hujan. Selain itu agar menjaga kebersihan saluran air dan melakukan pemangkasan pohon di sekitar rumah," kata Sugito.
Advertisement