Cuaca Ekstrem, 14 Operator Snorkeling Giliketapang Tak Beroperasi
Cuaca ekstrem yang ditandai gelombang besar membuat 14 dari 17 operator snorkeling di perairan Pulau Giliketapang, Kabupaten Probolinggo memilih tidak beroperasi mulai Jumat, 30 Desember 2022 hingga Senin, 2 Januari 2023.
Para operator wisata bahari itu mengaku, terlalu berisiko jika memfasilitasi snorkeling saat gelombang besar.
Libur massal 14 Operator snorkeling itu diungkapkan Nur Jailani, salah satu operator snorkeling di Giliketapang, Jumat sore, 30 Desember 2022.
"Selain cuaca ekstrem, kondisi laut yang bergelombang besar ini membuat air laut keruh sehingga mengganggu wisatawan yang melakukan snorkeling," ujarnya.
Jailani menambahkan, sebenarnya penutupan operasional snorkeling bersifat imbauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Karena itu masih ada sebagian kecil operator snorkeling yang memilih beroperasi.
"Informasi yang kami terima dari BMKG, puncak cuaca ekstrem terjadi hingga Sabtu malam atau malam pergantian tahun 2022 ke 2023," kata Jailani.
Ia berterus terang, sebenarnya sejak beberapa hari yang lalu, banyak calon wisatawan yang ingin memesan (booking) untuk snorkeling. Bahkan ada sebagian calon wisatawan yang setengah memaksa karena ingin merayakan tahun baru di perairan Giliketapang.
"Tetapi karena cuaca buruk dan tak mau ambil risiko, saya tolak demi keselamatan bersama," ujarnya.
Soal tidak beroperasi sebagian besar operator snorkeling juga dibenarkan Kepala Desa Giliketapang, Munir. Ia mengatakan, meski tidak ada pengumuman tertulis namun banyak operator snorkeling memutuskan tidak beroperasi.
"Informasi yang kami terima, sebagian besar operator snorkeling tidak beroperasi ini mulai hari ini hingga Minggu. Senin, mereka beroperasi kembali," ujarnya.