Cuaca Ekstrem, 124 Petugas KAI Daop 9 Jember Disiagakan
PT. KAI Daop 9 Jember menyiagakan 124 petugas tambahan. Mereka ditugaskan memantau beberapa titik rawan bencana di sepanjang jalur kereta api Daop 9 Jember, mulai Banyuwangi hingga Pasuruan.
Manajer Hukum dan Humas PT. KAI Daop 9 Azhar Zaki Assjari mengatakan, saat ini sudah memasuki musim hujan. Bahkan sejak beberapa hari terkahir terjadi cuaca ekstrem.
Karena itu, sebagai upaya antisipasi bencana yang dapat mengganggu perjalanan dan keselamatan penumpang kereta api, PT KAI Daop 9 Jember menyiagakan 124 orang petugas.
124 petugas tersebut, terdiri atas 62 orang penjaga perlintasan ekstra, 32 orang petugas pemeriksa jalur ekstra, dan 30 penjaga daerah rawan ekstra.
“124 petugas tambahan tersebut bersiaga, memantau dan memeriksa jalur Kereta Api di sepanjang Pasuruan hingga Ketapang Banyuwangi, terutama di sejumlah titik rawan bencana,” kata Zaki, Kamis, 03 November 2022 malam.
Berdasarkan hasil pemetaan, jumlah titik rawan di sepanjang jalur kereta api Daop 9 Jember tahun 2022 mengalami penurunan. PT KAI Daop 9 Jember mencatat hanya ada 11 titik rawan. Padahal pada tahun sebelumnya terdapat 31 titik rawan bencana.
Beberapa titik rawan bencana itu, di antaranya di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Di lokasi tersebut ada potensi tanah amblas, antara Stasiun Randuagung - Stasiun Jatiroto atau tepatnya di KM 147+600 - 147+800.
Sementara titik rawan di Kabupaten Jember berada Kalisat-Ledokombo-Sempolan atau tepatnya di KM 6+300 - km8+500, kemudian antara Stasiun Mangli - Stasiun Jember di KM 196+825. Jalur tersebut rawan banjir.
Selain itu, juga ada beberapa titik rawan banjir di KM 35 + 000 sampai KM 35 + 100, antara Stasiun Mrawan - Stasiun Kalibaru.
Lebih jauh Zaki menjelaskan, PT KAI Daop 9 Jember sudah menyiapkan alat material untuk siaga (amus) di beberapa stasiun terdekat dengan titik rawan.
"Jika nanti ada potensi bencana yang dapat mengganggu perjalanan KA, petugas yang bersiaga di titik rawan bencana. Petugas akan segera menyampaikan informasi itu, sehingga dapat segera dilakukan perbaikan dan diantisipasi sejak dini," pungkas Zaki.
Advertisement