CRSCC, Berawal dari Iseng Beranjak Nasional dan Mendunia
Coffee Ride Society Cycling Culture (CRSCC) sedang happening di Surabaya. Bahkan di luar Jawa dan luar negeri! Semua itu hasil dari ide dan tangan dingin sejoli founder CRSCC, Adi Nugroho dan Septi Yulianti.
Awalnya, mereka mengaku, tidak sengaja membuat CRSCC ini. Dimulai dari hobi gowes Adi yang sudah sangat lama. “Adi gowes sudah sejak 1993 dan sudah melewati asam garam dunia sepeda. Rute berat, ringan, coffee ride, semua sudah dijalaninya. Saya sendiri baru mulai gowes tahun 2015,” buka Septi.
Nah, saat di saat pandemi, sejoli ini gowes bareng dan tanpa banyak teman. “Saat itu masih pada parno semua. Jadi gowes sendiri-sendiri. Paling komunikasi di grup WhatsApp, pada ke mana dan ngafe di mana,” cerita Septi.
Karena adanya “rute pandemi” ini, alhasil, Adi Septi hanya gowes dari kafe ke kafe. Hampir semua kafe yang ada di Surabaya didatangi pasangan ini dengan sepedanya setiap pagi. Kadang mereka naik Brompton, kadang juga naik road bike.
Memang dasarnya Adi adalah pria yang kreatif. Iseng-iseng dia membuat kata-kata, Coffee Ride Society. Yang artinya adalah sekumpulan orang-orang pecinta kopi dan sepeda.
Dari kata-kata itu akhirnya dia mencoba membuat logo. “Harus simpel, elegan, tapi tegas menunjukkan identitas. Itu konsepnya,” jelas Adi. Akhirnya muncullah logo CRSCC yang menggabungkan biji kopi dan dropbar sepeda balap.
“Maklum anggota CRSCC mayoritas menggunakan sepeda road bike,” imbuh Septi.
Setelah nama dan logo itu terbuat, Adi dan Septi mulai membuat kaus dan jaket. “Belum ada jersey road bike waktu itu. Kami bikin kaus karena untuk digunakan riding dengan Brompton city ride aja,” bilang Adi. Lantas, mereka berdua meng-upload ke media sosial mereka.
Tak disangka, banyak teman yang juga menginginkan kaus yang sama. Akhirnya mereka mulai menerima PO kaos CRSCC. Tak lama kemudian, merambah juga ke jersey sepeda. Desain dan warna jersey sepeda ini pun sangat elegan, berkelas dan mempunyai karakter. Tak salah apabila banyak cyclist yang berminat.
Tanggal 19 Juni 2021, Adi dan Septi mulai menjual secara resmi jersey, dan kaus CRS ini. Sekaligus dijadikan tanggal hari launching CRSCC meramaikan industri sepeda di Surabaya khususnya. Dan Indonesia pada umumnya.
Saat ini mereka sudah berkembang. Banyak cyclist luar Jawa yang membeli jersey CRSCC. Seperti dari Medan. Juga ada beberapa yang dari Thailand.
Bahkan, Adi dan Septi bisa menggandeng gerai kopi nasional, Coffee Bean and Tea Leaf untuk bekerja sama. Jadi mereka membuat jersey CRSCC edisi CBTL.
Adi tidak mau menyebut CRSCC ini sebagai komunitas. Tetapi ini adalah sebuah brand base on community. “Jadi mengenakan jersey CRSCC itu seperti memiliki konektivitas sesama penggunanya. Seperti memiliki keluarga besar yang berada di semua penjuru nusantara maupun luar negeri,” bangga Adi.
Tak muluk-muluk, CRSCC memiliki misi ingin mempererat hubungan persaudaraan antar cyclist. Dan bervisi menyehatkan masyarakat lewat olahraga keren ini.
Adi dan Septi dibantu beberapa teman-teman CRSCC kerap membuat acara gowes bareng yang disebut CRS Day untuk gowes dalam kota yang berakhir ngopi bareng.
“Kita juga adakan CRS Hunt yakni gowes long ride minimal 100 km menikmati kopi keluar kota Surabaya,” tutup Adi yang mempromosikan Instagram @coffeeridesociety.cc.
Advertisement