Crossborder Skouw Makin Meriah dengan Indonesia Incorporated
Inovasi terus terjadi di Festival Crossborder Skouw. Bertempat di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) 2018 perhelatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) semakin meriah karena didukung berbagai pihak.
"Saat ini Kemenpar ini sudah banyak melakukan terobosan yang luar biasa dalam penyelenggaraan event diperbatasan sebagai beranda negeri. Kami dari Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw akan mendukung segala event yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata. Saya yakin, tahun depan akan bertambah semakin besar," kata Kepala PLBN Skouw Yan Numberi.
Seperti diketahui, Kemenpar kembali menggelar event Crossborder. Kali ini di Skouw dengan tajuk Festival Crossborder Skouw 2018 Indonesia Incorporated di Skouw dari tanggal 25 hingga 27 Oktober 2018, mendatang. Ini merupakan event edisi ke-2. Edisi perdana digelar pada tanggal 7 hingga 9 Agustus 2018 dengan teman Untuk Negeriku.
Kemenpar langsung diwakili oleh Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh. Ricky Fauziyani. Pemerintah kota Jayapura dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Jayapura Rustan Saru.
Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan yang diberikan dalam pelaksanaan Festival Crossborder Skouw. Tanpa semangat Indonesia Incorporated, event tersebut tidak akan terlaksana.
"Terima kasih untuk pihak keamanan, panitia, PLBN dan semua pihak terkait. Semoga target Kemenpar 20 juta Wisman di tahun 2019 bisa tercapai,"kata Ricky Fauziyani dalam sambutan resminya.
Ricky mengatakan, pariwisata perbatasan atau border tourism jumlahnya sangat besar di dunia. Ia mencontohkan negara-negara di Eropa yang jumlah kunjungan wisatawannya besar karena ditunjang dengan border tourism.
Seperti Perancis yang setiap tahunnya mencapai 80 juta atau Spanyol yang mencapai 85 juta wisatawan. Begitu juga dengan negara-negara kecil di Eropa yang memiliki jumlah wisatawan mencapai 10 juta karena ditopang oleh wisatawan perbatasan yang baik.
"Semoga Crossborder di Indonesia juga bisa terus memberikan kontribusi kepada kunjungan wisatawan," katanya.
Wakil Walikota Jayapura membenarkan bahwa Festival yang dibuat Kemenpar ini memantik perekonomian Skouw dan pembangunan.
"Setelah dibangun PLBN yang besar, digelar festival yang bagus, maka kami pemerintah setempat akan membangun sebaik mungkin. Skouw akan tetap menjadi bagian Jayapura, namun akan menjadi kota yang makmur karena memang pariwisata mensejahterakan," ujar Rustan Saru.
Menteri Pariwisata Arief Yahya
mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan pariwisata perbatasan yang saat ini baru memberikan kontribusi sebesar 18 persen di Indonesia.
"Pariwisata perbatasan saat ini yang berjalan baru ada di Kepri (Kepulauan Riau) dan berhasil. Tapi kenapa hanya di Kepri? Padahal kita punya banyak titik sentuh dengan negara lain seperti di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan di NTT, khususnya di Belu atau Atambua ini," ujar Arief.
Khusus di Skouw, Arief melihat dengan adanya PLBN yang begitu baik, maka faktor aksesibilitas sudah tidak ada kendala. Yang perlu didorong adalah menghadirkan atraksi agar dapat menarik minat besar wisatawan, khususnya wisatawan dari Papua Nugini (PNG).
Salah satu atraksi yang bisa dibuat adalah menawarkan wisata belanja kepada wisatawan dari PNG dengan barang-barang yang lebih lengkap atau juga lebih murah dari yang ada di PNG. Lokasi yang bisa dijadikan kawasan wisata belanja adalah di area atau kawasan PLBN itu sendiri.
Seperti halnya yang ada di Bandara Changi Singapura, dimana sedari awal bandara tersebut dibuat tidak hanya sebagai pintu masuk wisatawan melalui udara, tapi juga sebagai destinasi wisata.
Maka tidak heran jika masyarakat Singapura banyak membawa anak dan keluarganya untuk jalan-jalan di akhir pekan. (*)