Creo Festa, Wadah Mahasiswa Ubaya Kembangkan Kewirausahaan
#GoMillennialPreneur menjadi tema dalam festival kewirausahaan dan inovasi 'Creo Festa'. Festival ini diselenggrakan oleh CIIE (Centre for Industrial Innovation and Enterpreneurship) Universitas Surabaya (Ubaya).
Rektor Ubaya, Ir. Benny Lianto mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari proses belajar mahasiswa di dalam kelas.
"Dengan acara ini, para mahasiswa belajar untuk mewujudkan sesuatu yang selama ini mereka pelajari. Dan juga mereka bisa menunjukan inovasinya ke publik. Karena buat apa dibuat kalau tidak ditunjukan," ungkap Benny Lianto, ditemui usai membuka acara yang berlangsung selama dua hari mendatang ini, Kamis, 14 November 2019.
Diadakannya kegiatan ini, menurut Benny, bukan tanpa alasan. Menurutnya, di masa mendatang akan banyak profesi yang hilang, dan pihaknya berusaha mencari cara agar lulusannya tidak menjadi pegawai.
"Nah, ketika mereka lulus, nanti tidak mencari pekerjaan. Tetapi mereka bisa menghasilkan pekerjaan untuk mereka sendiri atau teman-teman mereka. Dengan begitu mereka siap menghadapi tantangan masa depan yang terus berubah," jelas Benny.
Lewat kegiatan ini ke depan pihaknya akan lebih intensif lagi mendukung inovasi-inovasi buatan mahasiswa. Selain itu, pihaknya juga sedang mengembangkan bisnis inkubator Ubaya.
"Jadi ini (bisnis inkubator) sebagai wadah mahasiswa untuk mengenalkan produknya. Ke depan, yang serius ingin berkembang akan masuk di bisnis inkubator ini, untuk dibimbing dan dicarikan investor," imbuhnya.
Tak hanya itu, ujar Benny Lianto, Ubaya juga akan membantu inovasi-inovasi mahasiswa ini untuk didaftarkan ke HAKI.
Sementara, Prof.Drs.ec.Sujoko Efferin, M.Com (Hons).,M.A.,Ph.D, ketua pelaksanan kegiatan menuturkan, selain menunjukan karya mereka, ada tujuan lebih. Dalam kegiatan ini mahasiswa juga dapat menambah wawasan terkait dunia kewirausahaan dengan mengikuti Street Talkshow.
"Street Talkshow ini menghadirkan enam influncer yang dikenal di Surabaya untuk sharing (berbagi) ilmu dan pengetahuannya ke pada mahasiswa," kata pria berambut gondrong ini.
Lebih jauh dijelaskan, kegiatan ini tidak hanya mengajarkan mahasiswa untuk membuat sebuah inovasi. Ubaya juga menyelipkan kepedulian sosial dalam setiap karyanya.
"Bukan hanya provit yang dikejar dalam pembuatan inovasi ini. Tapi dari inovasi yang mereka buat harus bisa memberikan dampak sosial, atau dapat menyelesaikan masalah sosial yang ada," terangnya.
Diketahui, dalam kegiatan ini terdapat 153 produk inovasi dari 749 mahasiswa Ubaya. Yang mengampu perkuliahan kewirausahaan dan inovasi.
Produk inovasi ini terdiri dari produk makanan, body care, lifestyle produk, aplikasi,dan games.
Advertisement