CPNS Dibuka, Risma Pastikan Tidak Pengaruhi Tenaga Kontrak
Test calon pegawai negeri sipil akhirnya dibuka per hari ini, Senin 11 November 2019. Para peminat bisa langsung mendaftar melalui situs sscn.bkn.co.id. Hampir di seluruh lini pemerintahan ada formasi untuk ASN baru tersebut. Tak terkecuali di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Total, ada 750 formasi yang dibuka Pemkot dalam CPNS tahun 2019 ini.
Meski begitu, menurut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, penerimaan CPNS baru tahun ini tidak akan mempengaruhi tenaga kontrak atau outsourcing yang bekerja di Pemkot Surabaya.
Menurut Risma, dari 750 formasi tersebut, 50 persen lebih, ia alokasikan untuk tenaga pendidik atau guru, serta ada juga untuk tenaga kesehatan dan/atau dokter, yang akan ditempatkan di sekolah (SD,SMP), rumah sakit pemerintah, dan puskesmas.
"Tidak ada pengaruh ya. Kan itu paling banyak untuk guru dan tenaga kesehatan. Sisanya lho dikit, itu kan nanti disebar. Tidak semua di sini (Balai Kota)," kata Risma, Senin 11 November 2019 di rumah dinas Wali Kota Surabaya.
Sehingga menurut Risma, para tenaga kontrak tidak usah khawatir tentang statusnya. Karena Pemkot Surabaya memang membutuhkan banyak tenaga untuk melayani masyarakat.
Risma mengatakan, banyaknya formasi lowongan untuk guru dan tenaga kesehatan yang ia buka, merupakan kebutuhan utama Pemkot Surabaya untuk tahun ini dan tahun depan. Alasannya, ia akan membangun beberapa SD dan SMP baru, dan juga puskesmas-puskemas baru di Kota Surabaya.
Selain itu, Risma mengaku bahwa pada tahun ini dan tahun depan, akan banyak guru yang pensiun. Sehingga ia harus cepat mencari pengganti mereka di sekolah tersebut.
"Ini nanti banyak yang pensiun. Kemarin Kadispendik minta guru baru dari outsourcing. Langsung saya bilang itu untuk CPNS saja," katanya.
Sehingga, pada pembukaan CPNS tahun ini, Risma menyurati kepada KemenPanRB terkait formasi-formasi apa yang dibutuhkan oleh Pemkot Surabaya.
"Soalnya ini kan memang kita butuh banyak untuk mengajar itu. Ada yang guru biasa, ada yang guru olahraga dan lainnya. Termasuk juga kesehatan. Kan tidak mungkin kami ambil dari rumah sakit yang lain. Kan mereka yang kesusahan malahan," kata Risma.
Advertisement