Covid Meroket di Melbourne, Australia Tutup Perbatasan Wilayah
Perbatasan antara dua wilayah yang paling padat penduduknya di Australia, yaitu antara New South Wales dan Victoria, akan ditutup sejak Selasa, 7 Juli 2020 tanpa batas waktu yang telah ditentukan. Sikap tersebut diumumkan setelah kasus covid-19 yang melonjak di Melbourne.
Dilansir dari Reuters, penutupan yang berlangsung antara New South Wales dan Victoria terjadi pertama kali sejak 100 tahun terkahir. Penutupan resmi oleh pemerintah terakhir berlangsung pada 1919, saat wabah Spanyol melanda.
Penutupan perbatasan mengikuti melonjaknya jumlah kasus covid-19 di Melbourne, Ibu Kota Victoria, di beberapa hari terakhir. Hal ini memaksa pemerintah untuk menerapkan pembatasan sosial secara ketat di 30 wilayah sub urban dan melockdown total sembilan menara hunian publik.
Kota tersebut melaporkan 127 kasus covid-19 baru selama 24 jam terakhir. Jumlah terbesar sejak pandemi covid-19 melanda Australia. Laporan itu juga menyebutkan satu pasien meninggal, laporan pertama setelah tak ada kasus meninggal selama dua minggu terakhir. Total, terdapat 105 korban meninggal akibat covid-19 di Australia.
"Ini adalah panggilan yang cerdas, melihat tantangan yang kita hadapi untuk membendung penyebaran covid-19," kata Gubernur Victoria Daniel Andrews.
Penutupan ini diprediksi akan berpengaruh pada perbaikan ekonomi di Australia yang disebut sedang menuju ke arah resesi pertama, sejak tiga dekade terakhir.
Penutupan perbatasan ini akan berlaku efektif sejak 11.59 PM waku setempat pada Selasa. Keputusan juga dilakukan dengan kesepakatan antara PM Australia Scott Morrison dan Gubernur New Soth Wales, Gladys Berejiklian. Satu wilayah lain yang berbatasan dengan Victoria, South Australia, sudah ditutup lebih awal.
Secara umum kondisi Australia jauh lebih baik dalam menangani pandemi covid-19, dengan mencatat sekitar 8.500 kasus hingga saat ini. Namun wabah di Melbourne terlihat mengkhawatirkan. Kota ini melaporkan rata-rata 109 kasus baru setiap hari selama pekan lalu. Jumlah yang cukup tinggi dibanding rata-rata harian pada minggu pertama di Juni, sebanyak sembilan kasus.
Advertisement