COVID Melonjak, PHRI Malang Resah Tamu Hotel Tahun Baru Anjlok
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang mewaspadai adanya penerapan pembatasan aktivitas masyarakat akibat meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia. Sebab pembatasan kegiatan masyarakat ini akan berpengaruh terhadap tingkat okupansi hotel pada momen natal dan tahun baru nanti.
“Kami ini agak was-was ya. Semoga tidak sampai terjadi isu pembatasan aktivitas masyarakat. Sebab jika itu terjadi, akan berpengaruh terhadap keinginan kami untuk mengadakan event natal dan tahun baru,” ujar Ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basoeki pada Minggu 13 November 2022.
Dalam beberapa waktu terakhir kasus COVID-19 di Indonesia sedang mengalami peningkatan. Laporan Satgas COVID-19 per Selasa, 8 November 2022 ada sebanyak 6.601 kasus baru. Lonjakan kasus ini disebut masuknya varian baru omicron sub varian XBB.
Adanya kasus lonjakan COVID-19 ini kata Agoes, akan sangat berdampak bagi hotel dan restoran di Kota Malang jika nantinya pemerintah menerapkan pembatasan aktivitas masyarakat.
“Karena okupansi pada 2022 ini secara keseluruhan itu sangat bagus. Bahkan lebih bagus dibandingkan 2019, sebelum pandemi COVID-19. Terakhir untuk Oktober 2022, itu okupansi secara keseluruhan mencapai 70 persen,” katanya.
Agoes menambahkan bahwa hotel yang ada di Kota Malang sudah menerapkan protokol kesehatan COVID-19 mulai dari penyediaan aplikasi Pedulilindungi hingga bekerjasama dengan fasilitas layanan kesehatan. “Kami juga bekerjasama dengan klinik terdekat jika terjadi hal yang mengkhawatirkan bisa segera dilakukan tindaklanjut,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dokter Husnul Mu’arif mengatakan bahwa hingga saat ini kasus COVID-19 di Kota Malang masih terpantau landai. Meskipun ada penambahan kasus harian yang terjadi.
“Kalau di Kota Malang kasus baru (COVID-19) ada setiap hari, tapi fluktuatif. Kalau di rata rata itu mencapai 10-an kasus. Kalau dilihat dari beberapa bulan terakhir masih landai,” katanya.
Advertisement