Covid Melonjak di Bangkalan, RS di Surabaya Tampung Pasien Madura
Meningkatnya kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura berimbas pada RS rujukan Covid-19 di Surabaya. Sebab, pasien yang tidak mendapatkan ruang rawat inap dirujuk ke RS rujukan Covid-19 di Surabaya. Selain itu, sebagian pasien dan keluarga, menolak untuk menjalani rawat inap.
Seperti yang dialami RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. Menurut dokter Sylvia Sumitro, ada beberapa orang yang menolak untuk rawat inap. "Ada tapi tidak banyak. Mereka menolak diperiksa. Pasien memang belum terkonfirmasi positif covid, tetapi gejala mengarah ke sana," ujar Kepala Unit Pemasaran dan Layanan Pelanggan RS Adi Husada Undaan Wetan.
Dokter Sylvia mengatakan, pihaknya berusaha untuk melakukan edukasi pada pasien dan keluarga. "Selain edukasi, untuk kondisi seperti ini pastinya kami laporkan ke Satgas Covid-19," imbuhnya.
Di sisi lain, RS Unair yang juga menerima pasien Covid-19 rujukan dari Madura. Sudah menyiapkan antisipasi bila hal tersebut terjadi. "Kami bekerjasama dengan Polsek Mulyosari dan satgas Covid-19 bila menghadapi pasien yang menolak rawat inap," ujar dokter Wiwin Is Effendi, Anggota Satgas Covid-19 RS Unair Surabaya.
Dokter Wiwin menyampaikan, pihaknya sudah mulai menerima pasien Covid-19 dari Madura sejak beberapa hari lalu. "Sudah mulai ada sejak beberapa hari lalu, per 1 Juni lalu ada 7 pasien Covid-19 dari Bangkalan. Yang 4 konfirm dan 3 suspek, tiap harinya dinamis, jadi untuk data terbarunya belum ada," katanya.
Kendati demikian, menurut dokter Wiwin pihaknya sudah melakukan persiapan apabila pasien dari Bangkalan mengalami kenaikan. "Kami siap mulai dari sarana prasarana, dokter, intinya kami siap,"pungkasnya.