Covid, Kementerian PUPR Bagikan Sembako pada Pemangkas Rambut
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membagikan 200 kantung sembako kepada pemangkas rambut yang tergabung dalam Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut (PPRG). Penyaluran bantuan sosial bertuuan mengurangi beban masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dan masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi covid-19.
Kegiatan penyaluran bansos sebagai wujud kepedulian, solidaritas dan gotong-royong Keluarga Besar Kementerian PUPR, bersama Dharma Wanita, KORPRI Kementerian PUPR, dan OASE Kabinet Indonesia Maju, dilakukan secara simbolis oleh Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Sudirman kepada Ketua PPRG Irawan Hidayah di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Sabtu 9 Mei 2020.
Turut mendampingi saat penyerahan bantuan, Sekretaris Dewan Korpri Retno Triyanti Handayani dan Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja.
Sudirman mengatakan, penyerahan paket bantuan ini merupakan lanjutan dari penyaluran 56.125 paket sembako yang diawali oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Kamis, 30 April 2020, diikuti secara serentak oleh balai atau kantor di lingkungan Kementerian PUPR yang tersebar di 34 Provinsi dengan tetap memperhatikan Protokol Covid-19.
Bantuan ini merupakan donasi pribadi yang dikumpulkan secara sukarela sejak 24 - 29 April 2020, sehingga bukan bersumber dari dana APBN. Setiap kantong bantuan berisikan beras 5 Kg, minyak goreng 2 liter, kecap 1 liter, mie instan 20 bungkus, dan masakan dalam kemasan/kornet 1 jenis dengan total senilai Rp 150.000 – 200.000.
"Diharapkan melalui bantuan sosial non-APBN ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya pada hari ini bagi pemangkas rambut PPRG," ujar Sudirman.
Ketua PPRG Irawan Hidayah mewakili seluruh pemangkas rambut Garut mengucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan keluarga besar Kementerian PUPR. Menurutnya bantuan ini sangat berarti karena sudah beberapa bulan para pemangkas rambut tidak bisa bekerja, karena pertimbangan protokol kesehatan yang harus ditaati.
"Kami mewakili teman-teman di PPRG akan segera menyalurkan bantuan ini dan berusaha semaksimal mungkin untuk tepat sasaran bagi yang membutuhkan. Mudah-mudahan Allah SWT membalas amal ibadah dan kebaikan semuanya," ujar Irawan.
Diharapkan, selain memberi manfaat sosial bagi masyarakat terdampak covid-19, kegiatan penyaluran bansos juga berkontribusi pada mitigasi dampak ekonomi terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, misal dalam pembuatan tas (goody bag), pembelian bahan sembako, masker dan lainnya.
Sudirman menambahkan, selain memberikan bantuan sosial yang berasal dari donasi pribadi, Kementerian PUPR juga telah mengalokasikan dana APBN untuk membantu masyarakat terdampak melalui program Padat Karya Tunai (PKT). "Ini merupakan dua sisi upaya yang dilakukan Kementerian PUPR untuk meringankan beban masyarakat selama pandemi," ujarnya.
Kementerian PUPR pada tahun 2020 mengalokasikan program Padat Karya Tunai (PKT),
dengan total anggaran Rp 11,21 Triliun. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi kepada seluruh Kementerian untuk memperbanyak Program PKT yang merupakan wujud jaring pengaman sosial, selain Bantuan Sosial Tunai.
Program PKT tahun 2020 meliputi 15 kegiatan yang dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 595.142 orang melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat yang terdampak kebijakan covid-19.