Covid, Ini Sistem Belajar di 2 Negara Kasus Covid Tertinggi Dunia
Di dunia, melansir worlodmeters.info, Amerika Serikat dan India adalah dua negara dengan kasus covid-19 tertinggi. Amerika menempati peringkat satu dengan 35.2 juta kasus. Sedangkan India menyusul di urutan kedua dengan 31.3 juta kasus.
Sementara, selain kesehatan, pendidikan menjadi sektor utama yang perlu diperhatikan. Ngopibareng.id berhasil mewawancari pelajar Indonesia di kedua negara tersebut untuk mengetahui sistem pembelajaran di sana.
Adalah Diyanah Afifah Ramadhaniyati, mahasiswa S2 Comparative and Regional Studies American University, Amerika Serikat dan Naufal Rizkulloh, mahasiswa S2 English Literature Mangalore University, India.
Daily Screening Sebelum Masuk Kelas
Sebelum memasuki kelas, mahasiswa diwajibkan mengisi formulir screening secara online. Di dalamnya terdapat sejumlah pertanyaan. Antara lain ada gejala atau tidak, jika ada gejalanya apa saja, apa pernah melakukan kontak dengan pasien covid-19 serta untuk keperluan apa datang ke kampus. Bagi mahasiswa yang akan sering menghabiskan waktunya di universitas, diwajibkan melakukan swab.
Pembelajaran yang semua tatap muka lantas diubah menjadi daring. Saat itu baik dosen pun mahasiswa beradaptasi dengan menggunakan platfrom Zoom untuk kegiatan belajar mengajar. Lantaran pembeljaran dilakukan secara online, sistem penilainnya pun diubah.
Dari angka yang diformulasikan ke dalam bentuk abjak A hingga D, menjadi lulus atau gagal. Perubahan ini dipicu oleh protesnya mahasiswa yang menganggap pembelajaran tidak maksimal.
“Kalau dulu nilai A hingga D, tapi semenjak 2020 hingga 2021 penilaiannya diubah menjadi passed atau failed. Perubahan itu karena mahasiswa Amerika protes, mereka merasa pembelajaran tidak maksimal. Mereka menuntut apa yang mereka bayar harus sesuai dengan yang diterima,” kata Diyanah melalui Zoom Meeting pada Jum'at, 23 Juli 2021.
Berbeda dengan Amerika Serikat, sistem penilaian di India tetap pada angka. Covid tidak berpengaruh pada sektor ini.
“Di India tetap, nilai A hingga D. yang terbaik itu O, nggak tahu mungkin kepanjangan dari outstanding kali ya. Ini gegara covid, ujian yang sempat tertunda akhirnya digabung. Ujian semester 3 dan 4 jadi satu,” kata Naufal.
Metode Pembelajaran Hybrid
Memasuki awal 2021, kampus tempat perempuan yang akrab disapa Didi itu memutuskan menggunakan metode hybrid. Maksudnya pembelajaran dilakukan secara online pun offline. Untuk pembelajaran offline terjadi kesepakatan terlebih dahulu antara dosen dengan mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang bertemu tatap muka dengan dosen juga dibatasi.
“Saat itu covid di US fluktuatif. sempat ikut kelas offline, itu dari kesepakatan kami. Pihak pengajar dan mahasiswa, yang ikut kelas dilakukan secara bergilir. Per pertemuan 5 orang,” kata perempuan kelahiran Jayapura itu.
Sama halnya dengan Amerika Serikat, di negeri Bollywood juga menerapkan sistem serupa. Bahkan, selain hybrid, India juga melaksanakan pembelajaran online pun offline.
“Kalau di India pembelajarannya ganti tiga kali. Pada Maret 2020 sebelum dimulai kelas online pemerintah India menyediakan website khusus untuk beberapa courses. Setelah itu baru ada kelas online yang wajib diikuti lewat Zoom, Google Meet, dan Google Classroom. Hybrid juga pernah dilaksanakan bagi mahasiswa jurusan teknik dan kesehatan. Kalau ilmu sosial tidak,” beber pria kelahiran 1995 itu.
Naufal menyebut, sejak Desember 2020 kelas diadakan secara in person. “Mulai offline itu sejak Desember 2020, saat itu kasus di India melandai. Pengajar di sini juga lebih menyukai offline karena kalau online agak kesusahan,” tutupnya.