Covid Dimanfaatkan RS untuk Bisnis, Begini Jawaban Terawan
Di medsos banyak keluhan masyarakat yang menganggap pandemi Covid-19 ini dimanfatkan banyak rumah sakit untuk menangguk keuntungan. Rumah sakit dinilai lebih mengutamakan bisnis dibanding tigas kemanusiaan. Di seluruh pelosok Indonesia.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto membantah, tetapi akan menyelidiki apakah informasi yang beredar di masyarakat itu benar atau tidak.
Tapi dia tetap membantah fasilitas kesehatan termasuk rumah sakit memanfaatkan penanganan COVID-19 sebagai lahan bisnis dan ia menegaskan bahwa rumah sakit memiliki etika untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin.
"Saya percaya rumah sakit punya etika yang baik. Semua punya keinginan yang baik untuk memberikan pelayanan dan melaporkan, menagihkan. Kami tinggal verifikasi lewat BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)," kata Menkes Terawan di Jakarta pada Sabtu.
Namun, Menkes berjanji akan memeriksa dugaan tersebut agar tidak menimbulkan masalah seperti yang dituduhkan. Dia menegaskan bahwa semua hal harus berdasarkan data dan tidak boleh hanya memakai opini.
Pernyataan itu disampaikan Menkes setelah menyerahkan santunan bagi tenaga kesehatan yang gugur dan insentif bagi mereka yang terlibat dalam penanganan COVID-19 di RSUD Ulin Banjarmasin, Kalimatan Selatan.
Santunan diserahkan Menkes kepada tiga keluarga tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan COVID-19 di Banjarmasin. Besaran Rp300 juta itu diberikan kepada mereka yang meninggal karena terpapar COVID-19 saat bertugas memberikan pelayanan kesehatan.
Insentif diberikan kepada 144 orang tenaga kesehatan dengan besaran untuk dokter spesialis Rp15 juta, dokter umum dan gigi Rp10 juta, bidan dan perawat Rp7,5 juta serta tenaga medis lainnya Rp5 juta. (ant)
Advertisement