Lawan Covid, Desa di Mojokerto Kompak Bikin Wastafel Cuci Tangan
Ada yang unik dari salah satu desa yang berlokasi dekat dengan wisata Patung Budha Tidur di Mojokerto Jawa Timur. Warga desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, kompak dalam melawan penyebaran covid-19.
Kekompakan itu terlihat dari keseragaman warna-warni wastafel cuci tangan yang terpajang di depan pelataran rumah. Wastafel berwarna biru, hitam, merah jambu, merah-putih, abu-abu hingga cokelat, menghiasi sisi kanan dan kiri setiap pekarangan.
Kendati warna wastafel seragam, bahan yang dipilih beragam. Di antaranya timba air dari plastik, galon bekas minuman, batu yang diukir, hingga gentong yang terbuat dari tanah liat.
Kekompakan warga itu dipicu oleh donatur tetap desa yang ingin menyumbang uang untuk peralatan kesehatan. Sang donatur yang tidak mau disebut nama dan jumlah dana yang dia gelontorkan itu, meminta bantuan kepala desa setempat.
Akhirnya dibentuklah tim covid-19 yang terdiri dari RT, perangkat desa, dan beberapa relawan. Tim covid-19 ini membelanjakan dana dari donatur berupa galon cuci tangan, hand sanitizer, masker, dan sabun cuci tangan.
Lalu, oleh tim covid, 160 peralatan kebersihan lengkap ini dibagikan ke warga secara langsung. Terpantau, dari 14 rukun tetangga (RT), seratus lebih galon cuci tangan berwarna biru itu berjajar rapi dipajang di beberapa rumah warga.
“Pembagian cuci tangan dari donatur cuma sebagai trigger untuk menyadarkan masyarakat. Ternyata masyarakat sangat peduli dan memberi respon positif” kata Edi Punomo, Kasi Pelayanan desa Bejijong, pada Selasa 12 Mei 2020.
Edi menjelaskan, awalnya galon yang sudah dibagi direncanakan satu untuk sepuluh kepala keluarga. Namun warga yang tidak kebagian terinspirasi untuk iuran sendiri. Mereka lalu berkoordinasi dengan RT untuk mengumpulkan dana dan membeli wastafel.
Melihat antusias warga dalam berkreasi, sang donatur pun tertarik untuk membuat perlombaan. Lomba berupa kekompakan dan kebersihan kampung antar RT. Tujuan dari perlombaan tak lain untuk merekatkan ikatan kekeluargaan antar warga. Sebagai apresiasi, pemenang lomba akan mendapat hadiah uang senilai Rp 3,5 juta.
Kekompakan warga melawan covid-19 tak berhenti dari wastafel saja. Warga juga kompak menyapu desa antar RT, pun ronda malam untuk memastikan keamanan.
Tidak ada jarak dan sekat antara perangkat desa dengan warga. Semua saling bergotong royong dalam penanganan dan pencegahan covid-19. Warga saling berkoordinasi dengan perangkat desa melalui Whatspp grup bernama Saluran Masyarakat. Kini terdapat 205 anggota tetap di dalam grup. Informasi yang biasa dibagikan adalah kebijakan desa dan apapun terkait covid-19.
Di sisi lain, rencananya wastafel cuci tangan akan tetap diteruskan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Hal ini untuk melestarikan kembali budaya desa Bejijong yang telah lama hilang. Desa yang dikenal dengan sebutan desa wisata Mojopahit itu sejak lama menjaga tradisi cuci tangan sebelum masuk rumah.
Tradisi tersebut pun tersimpan rapi di literasi bukti sejarah yang sudah ada, salah satunya di museum Mojopahit. Sehingga, adanya covid-19 ini secara tidak langsung mengingatkan warga desa yang mayoritas bekerja sebagai pembuat patung itu kembali untuk membudidayakan tradisi itu.
Advertisement