Covid-19 Tinggi, Gus Ipul Pangkas Jam Masuk ASN
Pemerintah Kota Pasuruan mulai batasi jam masuk bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN). Pembatasan dilakukan menyusul masih tingginya tingkat penularan virus Covid-19.
“Hari ini kita putuskan jam masuk ASN kita pangkas menjadi setengah hari,” kata Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf, Jumat, 25 Juni 2021.
Jam masuk kantor senin-Kamis yang awalnya pukul 07.30-15.00 WIB dipangkas menjadi hingga pukul 13.30 WIB. Sedangkan untuk hari Jumat dipangkas jam pulang kantor menjadi pukul 11.30 WIB.
Gus Ipul mengatakan, kasus penyebaran Covid-19 di lingkungan ASN maupun perkantoran atau Klaster perkantoran saat ini masih tinggi.
Dari data yang ada, Klaster perkantoran di Kota Pasuruan yang ber-KTP Kota Pasuruan telah mencapai 34 orang. Mereka di antaranya 4 ASN sekretariat DPRD; 3 anggota DPRD; 7 pegawai BPJS Kesehatan (21 orang: 14 ber-KTP Luar Kota Pasuruan, 7 KTP Pasuruan), 1 Dispenda; 9 dari Dinas Pemberdayaan Perempuan; kemudian 1 dari Dinsos; 1 Disperindag; serta 7 dari Rumah Karantina.
Sementara untuk santri Pesantren Salafiyah tertular Klaster ziarah, total yang positif sebanyak 38 santri. Mereka ini merupakan hasil tracing yang dilakukan selama tiga hari yakni Pada 22 Juni 2021 dari 21 orang yang diswab PCR 13 orang positif.
Kemudian pada 23 Juni 2021, dari 24 santri yang diswab PCR sebanyak 14 santri dinyatakan positif. Kemudian 24 Juni 2021, dari 19 santri yang diswab PCR ditemukan 11 santri yang positif.
“Jumlah Kasus Positif (mulai awal Covid) sampai hari ini ada 1758 orang dengan kasus aktif saat ini 121 orang,” kata Gus Ipul.
Terkait peningkatan jumlah orang yang dinyatakan positif, Satgas Covid-19 memutuskan untuk menambah rumah karantina dengan menyewa sebuah hotel.
“Penambahan ini diperlukan mengingat lonjakan kasus positif Covid 19 sehingga membuat seluruh lokasi karantina yang tersedia penuh,” kata Gus Ipul.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul mengapresiasi pengusaha hotel yang bersedia untuk disewa tempat usahanya untuk lokasi karantina Covid.
Menurut Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di RS Dr Soedarsono Purut juga telah mencapai 70,51 persen.
Ruang ICU RS Purut dari 5 tempat tidur telah terisi 3. Kemudian ruang perawatan pasien Covid-19 dari 77 tempat tidur sudah terisi 52.
“Kejadian hari ini mirip pandemi awal Maret tahun lalu. Sekarang ini ada 7 orang perawat yang juga positif,” kata dia.