Covid-19, Pelanggan Ojek Online di Malang Turun 50 Persen
Pandemi Covid-19 membuat traffic pelanggan dari salah satu platform ojek online, NUjek, turun sebesar 50 persen. Platform ojek online besutan santri tersebut mengalami penurunan traffic akibat banyak mahasiswa di Kota Malang memilih pulang kampung karena perkuliahan dilakukan secara daring.
"Hampir 50 persen traffic turun. Faktornya karena pandemi ini banyak mahasiswa yang pulang. Sekolah juga tutup. Karena segmen kami mahasiswa dan pelajar," ungkap Kepala NUjek Cabang Malang, Chairul Jamil pada Rabu 11 November 2020.
Meski traffic pelanggan mengalami penurunan, Jamil mengatakan, jumlah orang yang mendaftarkan diri menjadi driver di NUjek mengalami peningkatan sebanyak 50 persen.
Ia menduga hal ini disebabkan karena ketika masa pandemi seperti ini banyak orang yang membutuhkan pekerjaan. Jamil merinci, sebelum masa pandemi Covid-19 jumlah driver NUjek di Malang Raya sekitar 400 orang. Setelah adanya pandemi Covid-19, jumlahnya naik menjadi 800 driver.
"Pandemi ini kan banyak yang butuh pekerjaan. Sedangkan saat banyak yang daftar menjadi driver, pelanggan kami menurun. Kami harus melakukan terobosan," ujarnya.
Maka dari itu, terobosan yang dilakukan oleh NUjek untuk membantu para driver yaitu dengan memberikan potongan sebesar 5 persen dari nominal orderan yang didapat. Jika sebelumnya, driver NUjek mendapat potongan sebesar 15 persen dari nominal orderan yang didapat.
"Kalau mereka dapat orderan Rp7 ribu semula kepotong Rp1.000, sekarang dengan promo itu hanya dipotong Rp3 ratus saja. Sejak potongan itu turun, semua driver senang," tuturnya.
Potongan sebesar 5 persen bagi driver tersebut, kata Jamil, baru diluncurkan bertepatan dengan Hari Pahlawan pada Selasa 10 November 2020 lalu. Selain itu, terang Jamil, tarif angkutan NUjek juga mengalami potongan untuk pelanggan.
Yang semula tarif sebesar Rp7 ribu pada empat kilometer pertama. Saat ini tarif NUjek sebesar Rp6 ribu pada empat kilometer pertama. Tarif tersebut, tambah Jamil, sifatnya tetap, alias harga tidak berubah meski kondisi sedang padat kendaraan maupun saat jam-jam sibuk kerja.
"Kalau lainnya kan harga dapat berubah-ubah. Kalau di jam macet, hujan, jam sibuk harga bisa berubah sewaktu-waktu menjadi naik. Nah, di kami itu tidak berlaku. Mau jam pagi, sore, jam kerja, jam macet, bahkan hujan pun harga kami tetap," terangnya.
Jamil berharap, dengan memperkecil potongan bagi driver sebesar 5 persen tersebut dapat membantu mereka dari segi pendapatan meski dalam kondisi pandemi Covid-19.
"Paling tidak bisa membantu mereka juga. Kami merasakan betul bagaimana dampak pandemi yang berkepanjangan ini," ujarnya.
Jamil mengatakan, untuk keamanan menggunakan jasa layanan transportasi NUjek, para driver juga sudah dibekali dengan alat pelindung diri (APD) saat menerima pesanan.
"Semua driver wajib menggunakan masker. Kami minta juga mereka untuk menyediakan hand sanitizer dan ditawarkan kepada pelanggan sebelum menaiki kendaraan," tutupnya.
Advertisement