COVID-19 Ngegas, Varian Eris EG.5
Kasus COVID-19 di Indonesia kembali meningkat. Kementerian Kesehatan RI melaporkan, kasus COVID-19 di Indonesia naik sebanyak 80 persen.
Jumlah kumulatif kasus COVID-19 mingguan mencapai 267 pasien, pada 28 November sampai 2 Desember 2023. Sebelumnya, kasus COVID di Indonesia tercatat sebanyak 30 hingga 40 kasus per minggu.
Kenaikan diduga dipicu oleh sub varian baru Eris atau EG.5 dan EG.2. "Kasus COVID-19 (di Indonesia) naik karena ada sub varian baru EG.5 dan EG.2," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.
Eris merupakan turunan dari varian Omicron. Hingga saat ini, Omicron masih menjadi varian yang mendominasi penularan COVID-19 di dunia.
Sub varian Eris juga sebenarnya bukan barang baru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga kesehatan lainnya tengah mewaspadai sub varian tersebut sejak awal tahun ini. Di Indonesia, sub varian Eris ditemukan pada Maret 2023.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI mengimbau masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan, terutama disiplin menggunakan masker ketika beraktivitas di ruang publik.
Info Grafis COVID-19 Ngegas, Varian Eris EG.5
Infeksi virus corona penyebab COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan.
Diduga dipicu oleh subvarian baru Eris atau EG.5 dan EG.2.
Di Indonesia, subvarian Eris ditemukan pada Maret 2023.
Jumlah kumulatif kasus COVID-19 mingguan mencapai 267 pasien, pada 28 November sampai 2 Desember 2023.
Sebelumnya, kasus COVID di Indonesia tercatat sebanyak 30 hingga 40 kasus per minggu.
Mengutip laman Yale Medicine, EG.5 memiliki mutasi baru pada protein, berpotensi menghindari sebagian kekebalan yang diperoleh setelah infeksi atau vaksinasi.