Covid-19 Naik, RSUD Syamrabu Bangkalan Minta Lockdown Ruang IGD
Beredar surat permohonan lockdown untuk layanan Unit Gawat Darurat UOBK RSUD Syarifah Ratu Ebu (Syamrabu) di media sosial, Sabtu, 5 Juni 2021.
Surat permohonan yang ditandatangani Direktur UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu, dr Hj Kristiani menyebut situasi pandemi covid-18 di Bangkalan khususnya di UOBK RSUD Syarifah Ambami Ratu Ebu meningkat signifikan.
Di samping itu, selain terjadi kenaikan kasus covid-19 yang drastis, Kristiani juga menulis beberapa staf RSUD ada yang terkonfirmasi positif covid-19 dan meninggal dunia.
"Maka, kami kepada Bapak Bupati Bangkalan berkenan untuk memberikan ijin menutup sementara pelayanan di IGD sejak hari ini sampai tiga hari ke depan yaitu hari Sabtu s/d Selasa tanggal 5-8 Juni 2021 (situasional) guna melindungi tenaga kesehatan di UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan," tulis Kristiani dalam surat permohonan tersebut.
Surat bernomor 445/2140/433.102.1/2021 ini bersifat penting berupa permohonan lockdown ruang IGD RSUD Syamrabu. Namun, hingga belum ada yang bisa dikonfirmasi terkaiat surat tersebut.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Farhat Suryaningrat SpKK membenarkan Surat Permohonan Lockdown Ruang IRD tersebut.
Menurut Farhat, hal itu dilakukan sebagai upaya melindungi tenaga kesehatan di UOBK RSUD Syamrabu. Ia mengungkapkan, lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir di Kabupaten Bangkalan sangat signifikan. Ruang isolasi baru dengan peningkatan kapasitas hingga 90 bed tidak mampu menampung pasien Covid-19.
"Itu pun masih ada antrian di IGD, sekitar 8 orang. Banyak nakes (tenaga kesehatan) kami yang terkonfirmasi, dr radiologi kami hari ini meninggal karena Covid-19," ungkap dr Farhat saat dihubungi melalui telepon, Sabtu, 5 Juni 2021 malam.
Ia menjelaskan, permohonan lockdown sementara ini hanya berlaku untuk Ruang IGD saja. Ketika ada pasien baru Covid-19 akan diarahkan ke luar Bangkalan. Sedangkan untuk pasien non-Covid-19, pasien reguler, dan pasein rawat jalan masih diterima.
"Bahkan terjadi antrian yang hendak keluar dari kamar jenazah, peningkatannya memang luar biasa. Terutama dari kawasan utara, Arosbaya dan Klampis setelah lebaran," kata dr Farhat.
Data yang dirilis Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan yang disampaikan Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Bangkalan menyebutkan, sejak 25 Mei-3 Juni 2021 tercatat sebanyak 48 orang positif terkonfirmasi dan meninggal dunia karena Covid-19 sebanyak 8 orang.