Covid-19 Meningkat, Yordania Tutup Perbatasan dengan Suriah
Yordania akan menutup perbatasan dengan Suriah selama sepekan mengikuti meningkatnya kasus Covid-19 di sekitar wilayah perbatasan. Rencana itu diumumkan pada Rabu, 12 Agustus 2020.
Kementerian Dalam Negeri Yordania memutuskan untuk menutup perbatasan Jaber, pintu utama arus barang dari Lebanon dan Suriah menuju negara Kawasan Teluk. Peraturan ini akan efektif berlangsung sejak Kamis, 13 Agustus 2020.
Sedangkan perbatasan Yordania lainnya, terutama dengan Saudi Arabia, Israel, dan Palestina, hanya dibuka untuk pengiriman barang komersial, sejak lockdown diterapkan pada Maret lalu.
Langkah ini diikuti dengan kewajiban karantina bagi petugas yang bekerja di perbatasan, serta ditemukannya 12 kasus pada Rabu dan 13 kasus pada Selasa. Peningkatan kasus yang muncul setelah beberapa minggu stabil.
Perdana Menteri Omar al Razzaz pada Rabu mengatakan jika peningkatan kasus menjadi "perhatian utama" dan pemerintah setempat menyebut jika sumber penularan berasal dari sopir truk yang datang dari Suriah, di mana menurut laporan NGO kemanusiaan, terdapat peningkatan kasus signifikan.
Pemerintah juga mewajibkan warganya untuk menggunakan masker dan menerapkan sanksi bagi yang melanggar. Dengan tambahan kasus baru, jam buka toko dan mobilitas warga dibatasi hingga maksimal pukul 23.00.
Jordan disebut telah mampu menahan laju penyebaran Covid-19 lebih baik dibanding negara sekitarnya, dengan menerapkan langkah pencegahan dalam bentuk membatasi pergerakan warganya yang berjumlah 10 juta orang, menutup perbatasan, menerapkan keadaan darurat dan jam malam.
Pemerintah setempat melonggarkan sebagian besar pembatasan pada Juni, termasuk membuka hotel dan kafe. Sedangkan sekolah tetap tutup, serta pernikahan dan konferensi tidak diizinkan. (Rtr)