Covid-19 Melonjak Lagi, Belanda Pertimbangkan Penguncian Kembali
Panel penasihat ahli pandemi utama Belanda, merekomendasikan penguncian (lockdown) sebagian wilayah Eropa Barat sejak musim panas. Rekomendasi ini sekaligus memberi tekanan pada pemerintah Belanda untuk mengambil tindakan secara drastis dan tidak populer untuk memerangi lonjakan Covid-19.
Media lokal Belanda, Kamis 11 November 2021, Nederlandse Omroep Stichting (NOS), melaporkan bahwa Perdana Menteri, Mark Rutte, akan mengambil keputusan drastis tentang langkah-langkah baru penanganan Covid-19 sesuai dengan yang para ahli rekomendasikan.
Beberapa langkah yang sedang pemerintah pertimbangkan adalah pembatalan acara besar, penutupan teater, bioskop, penutupan lebih awal untuk kafe dan restoran. Tetapi, NOS menyebut ada sekolah akan tetap beroperasi.
Meski demikian, pemerintah Belanda, sering kali tidak selalu mengikuti rekomendasi tim manajemen wabah atau rekomendasi panel.
Infeksi Capai Rekor
Banyak negara-negara maju yang menutup kemungkinan untuk memberlakukan kebijakan penguncian sejak vaksinasi diluncurkan secara luas sekalipun angka infeksi mencapai rekor. Negara-negara seperti Inggris, misalnya, lebih mengandalkan suntikan booster untuk meningkatkan kekebalan dan menghindari sistem kesehatan mereka berlebihan selama musim dingin.
Tetapi, Belanda, sejauh ini, memberikan suntikan booster hanya untuk sekelompok kecil masyarakat dengan kekebalan lemah. Meski tingkat vaksinasi bagi kelompok dewasa mencapai 85 persen, beberapa rumah sakit di sejumlah negara bagian Belanda mengurangi perawatan rutin untuk merawat pasien virus korona.
Pekan lalu, Belanda memperkenalkan kembali kebijakan penggunaan masker serta memperluas daftar tempat yang memerlukan corona pass, yang menunjukkan vaksinasi atau hasil tes negatif, untuk mendapatkan akses.
Institut Kesehatan Belanda melaporkan bahwa kasus pekanan yang terkonfirmasi naik 45 persen menjadi 76.790 atau lebih dari 400 per 100.000 penduduk.