COVID-19 Melonjak, Ada Tiga Varian Omicron Baru Masuk Indonesia
Kasus harian COVID-19 di Indonesia kembali mengalami kenaikan. Laporan Satgas COVID-19 per Selasa, 8 November 2022 ada sebanyak 6.601 kasus baru. Lonjakan kasus ini disebut masuknya varian baru omicron sub varian XBB.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membenarkan hal tersebut. Bahkan, menurutnya, tidak hanya varian XBB yang masuk ke Indonesia. Ada juga beberapa varian baru lainnya.
"Jadi memang sekarang kasusnya naik lagi disebabkan varian baru. Varian baru ada tiga BA.2.75, XBB dan juga BQ.1, yang banyak di Indonesia ada BQ.1 banyak juga di Eropa dan Amerika, kalau XBB dari Singapura," ujarnya saat ditemui Ngopibareng.id di Dies Natalis Unair ke-68, Rabu, 9 November 2022.
Saat ini, lanjut Budi Gunadi Sadikin, berdasarkan data ada 24.000 pasien dirawat di rumah sakit mempunyai keluhan ringan hingga berat. Karena kenaikan kasus COVID-19 tersebut, Menkes mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menggunakan masker dan segera melakukan booster (vaksin ketiga).
"Saran saya tetap pakai masker dan yang belum divaksin segera lakukan booster," ujarnya.
Menurutnya, vaksinasi dan booster itu sangat mengurangi risiko masuk rumah sakit dan terjadinya kefatalan. Risiko tertular tetap ada tapi dengan vaksin gejala menjadi lebih ringan.
Di samping itu, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, bahwa varian Omicron terbaru ini memiliki tingkat penularan lebih cepat dari varian sebelumnya. Kendati demikian jumlah yang masuk rumah sakit lebih rendah dari pada sub varian Omicron BA.4 dan BA.5. Kasus ini melanda Indonesia sekitar Juli hingga Agustus 2022 lalu.
"Gejalanya kalau dibandingkan dengan BA.4 dan BA.5 lebih cepat masuk RS. Tapi kalau dibandingkan BA.1 lebih rendah," tandasnya.
Budi Gunadi Sadikin mengungkap, kasus COVID-19 baru paling banyak ditemukan di Bali, Surabaya dan Jakarta.
Advertisement