Covid-19 Landai, Pakar Epidemiologi: Kita Masih Banyak PR
Kondisi Covid-19 di Indonesia sudah melandai. Menurut Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim, dr Dodo Anando, 70 persen RS Rujukan Covid-19 di Jatim sudah zero pasien.
Mengenai kondisi yang sudah landai ini, pakar Epidemiologi, Dr. Windhu Purnomo, dr., M.S mengatakan, hal tersebut dipegaruhi banyak faktor. Salah satu faktor yang diungkapkan Windhu ialah uapaya pemerintah dalam mengendalikan pandemi melalui trasing dan testing.
"Testing Juni-Juli jauh lebih tinggi. Tracing membaik. Jatim tracing di atas standar. Kalau dulu ada 1 yang positif yang ditracing 1-2 orang, kalau sekarang sampai 15 orang bahkan lebih," kata Windhu dalam webinar bersama RSLI Surabaya.
Selain itu, lanjut Windhu, pemerintah dan masyarakat harus kompak dalam pengendalian pandemi Covid-19.
"Masyarakat, kalau ditracing, testing, vaksin, berprokes harus mau. Tentu ini peranan masyarakat yang baik. Kalau nggak mau, takut dicovidkan, bisa saja kondisinya kembali memburuk," paparnya.
Selain itu, pemerintah dan masyarkat harus bersama-sama berupaya meningkatkan angka vaksinasi. Masyarakat yang sudah terinfeksi selama ini memang memiliki kekebalan secara alamiah. Kalau vaksinasi belum karena yang dua dosis masih sekitar 20 persen.
Windhu mengingatkan, syarat herd immunity adalah yang sudah vaksin dua kali harus mencapai 70 persen.
"Jadi bukan karena vaksinasi, masih jauh. Kematian Jatim juga masih tinggi, yakni sekitar 7 persen, dibandingkan angka kematian Indonesia 3,37 persen. Jatim dua kali lipat. Vaksinasi kita belum baik. Surabaya sudah baik, tapi secara umum Jatim belum baik," tandasnya
Windhu pun menghimbau pada masyarakat untuk tetap disiplin prokes serta turut serta meningkatkan angka vaksinasi Covid-19.
“Kita masih banyak PR. Kalau belum dituntaskan, maka bisa saja nanti terjadi lonjakan baru, kalau kita tidak sabar. Jangan keburu-buru, buka masker, PTM guru membolehkan anak tidak pakai masker. Itu nanti bisa melonjak lagi. Kita masih harus tetap menerapkan Prokes.” tutur Windhu.
Advertisement