Wabah Corona, KONI Jatim: Latihan Tetap Jalan, Hindari Salaman
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur tak mengendorkan program latihan atlet-atlet, yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim 100. Padahal, ada imbauan dari pemerintah untuk mengurangi kegiatan di luar rumah.
Hal itu tak sepenuhnya dilakukan oleh KONI Jatim. Sebab, latihan para atlet tetap berjalan seperti biasanya. Bahkan ada tes fisik yang dilakukan oleh tim dari bidang pembinaan dan prestasi.
Tes fisik tersebut dipantau langsung oleh pelatih asal Australia Gregory John Wilson didampingi oleh tim dari Universitas Negeri Surabaya. Selain itu, ada juga tes BIA (tes lemak dalam tubuh) yang dilakukan tim kesehatan untuk mengecek kondisi tubuh atlet.
Meski latihan tak berhenti, KONI Jatim menjalankan beberapa imbauan pemerintah seperti mengurangi kontak atau salaman serta menempatkan hand sanitizer di beberapa spot.
"Sepurane... prei salaman disik yo... (Maaf, libur salaman dahulu ya)," demikian imbauan yang ditempel di beberapa pintu atau kaca ruangan kerja.
Ketua Harian KONI Jatim, M. Nabil mengatakan, pihaknya hanya bisa menyampaikan imbauan tapi tidak bisa memberhentikan program latihan yang telah disusun oleh tim pelatih.
Dengan meliburkan dan memulangkan atlet ke rumah tidak akan menjamin kondisi atlet bisa sesuai target dari pelatih karena kegiatannya yang tidak bisa terkontrol.
"Kalau berhenti latihan tidak bisa. Para atlet tidak latihan tiga hari langsung drop kondisinya, kalau sudah drop susah lagi menaikkan kondisinya karena seperti melatih dari nol lagi," ungkap Nabil saat ditemui Ngopibareng.id di Gedung KONI Jatim, Surabaya, Senin 16 Maret 2020 sore.
Untuk menjamin kondisi atlet aman, KONI Jatim terus memperketat jam malam bagi atlet agar tidak keluyuran dan kontak dengan orang lain yang dapat menyebarkan virus corona.
"Keluar boleh hanya untuk urusan latihan saja," tegasnya.
Para atlet juga diimbau agar tidak melakukan salaman dengan siapapun untuk mengurangi kontak langsung. Yang utama, mereka harus rutin mencuci tangan menggunakan sabun ataupun hand sanitizer.
"Kalau pas latihan ya mereka bisa meminimalisir sendiri. Kita sudah bekali semua cabor (cabang olahraga) dengan hand sanitizer supaya rutin mencuci tangan," pungkasnya.
Advertisement