Covid-19 di Madura, Tiga Desa Dilokalisir
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI) memantau perkembangan kasus penyebaran Covid-19 di Pulau Madura, Jawa Timur. Kepala BNPB, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Ganip Warsito mengatakan ada tiga di desa di Madura yang penyebaran Covid-19 dinilai massif.
"Jadi di sana kan tiga desa ya. Tiga desa ini sudah kami perkuat dengan penyemprotan disinfektan. Kemudian pemberian bantuan masker, pelibatan tokoh tadi untuk mengingatkan masyarakat," kata Ganip, Jumat 11 Juni 2021 saat meninjau RS Lapangan Idjen Boulevard, Kota Malang.
Ganip mengatakan, dengan terus diperkuatnya tiga desa yang ada di Madura tersebut, penyebaran Covid-19 bisa dilokalisir sehingga proses penanggulangan bisa berjalan lancar.
"Kalau penyebaran Covid-19 di Madura itu tadi. Penguatan itu salah satunya. Pembatasan juga dalam mobilitas. Bukan melarang tapi membatasi (keluar-masuk ke Madura)," katanya.
Pembatasan di pintu keluar-masuk Pulau Madura, ujar Ganip, akan terus dilakukan sampai kasus Covid-19 di daerah tersebut sudah dinilai aman. Selain itu, edukasi protokol kesehatan juga terus dilakukan kepada masyarakat.
"Kami mengajak tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat untuk membantu menyosialisasi dan mengedukasi masyarakat," ujarnya.
Menurut data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, kasus Covid-19 di Bangkalan naik signifikan pada 29 Mei 2021. Tepatnya dua minggu pasca lebaran. Jumlah kasus yang tercatat ada sejumlah 203 kasus. Sehingga diduga ada transmisi lokal selama 14 hari atau masa inkubasi.
Diduga warga tertular Covid-19 setelah berkerumun saat melaksanakan tradisi lebaran ketupat bersama. Tradisi ini masih dijaga dan dilestarikan kendati masih pandemi. Selain itu, diduga pembawa virus SARS-CoV-2 itu diduga berasal dari pekerja migran Indonesia yang pulang ke Jawa Timur. Sebagian besar pekerja ini berasal dari Bangkalan.