Covid-19 Berpengaruh pada Kesuburan Pria, Benarkah?
Sebuah penelitian terbaru mengatakan bahwa infeksi Covid-19 dapat merusak sperma dan menurunkan kesuburan pria dewasa. Menanggapi hal tersebut, dr Benediktus Arifin, MPH, SpOG (K) spesialis obstetri dan ginekologi mengungkapkan bahwa studi yang dipaparkan tersebut masih dalam tahap awal dan terbatas.
Menurut dokter Benediktus, penelitian tersebut kemungkinan dapat terjadi pada kasus-kasus Covid-19 yang berat, bukan kasus Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Pada kasus yang sangat berat, ada penelitian yang menunjukan bisa mengurangi fertilitas. Karena, kalau dia terkena dalam keadaan berat otomatis akan semua organ juga akan terpengaruh," kata dokter Benediktus, Rabu, 3 Februari 2021.
Berbicara mengenai fertilitas atau kesuburan para penyitas Covid-19, ujar dokter Benediktus tak perlu takut akan hal tersebut, yang paling penting menjalankan pola hidup sehat setelah sembuh.
"Sebenarnya tidak perlu takut, kalau dia sembuh isolasi sendiri. Lain halnya dengan yang dirawat di rumah sakit dengan kondisi sudah berat. Kalau dia sempat sembuh akan dilihat terlebih dahulu seberapa besar virus itu merusak organnya," kata dokter yang berpraktik di National Hospital Surabaya ini.
Dokter yang berkecimpung dalam dunia bayi tabung ini menegaskan bahwa Covid-19 tidak menular lewat sperma.
"Jadi harus dibedakan Covid-19 menular lewat sperma dan Covid-19 bisa mengancam sperma karena ini dua hal yang berbeda," tandasnya.
Dokter Benediktus pun berpesan, pada masyarakat untuk tidak terlalu khawatir pada hal tersebut. Alasannya, karena belum ada penelitian yang menunjukan sel sperma dan sel telur akan berpengaruh ketika terdeteksi Covid-19.
"Kalau dia dalam kondisi berat akan berpengaruh pada seluruh sistem termasuk sistem fertilitas atau reproduksi," imbuhnya.
Lalu, untuk para penyintas yang OTG tidak perlu takut, sebab penelitian tersebut tidak menunjukan terkena Covid-19 lantas tiba-tiba kualitas menjadi jelek. Kecuali, kalau keadaannya berat semua organ akan berpengaruh.
Advertisement