COVID-19 Bertambah, Ini Langkah Yang Diambil Ganjar Pranowo
Kasus positif Covid-19 di Jateng bertambah tiga orang. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Jawa Tengah, per Rabu, 18 Maret 2020 pukul 18.00 WIB, kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 9 orang. Enam orang tengah dirawat dan tiga meninggal dunia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengkonfirmasi hal ini. Dia mengatakan, pasien perempuan berusia 49 tahun itu meninggal di RSUD dr Moewardi Surakarta, Rabu, 18 Maret 2020 setelah dirawat dua hari.
Ganjar mengatakan, berdasarkan penelusuran Pemprov Jawa Tengah, pasien ini memiliki riwayat perjalanan yang sama dengan pasien positif Covid-19 yang meninggal pada Kamis, 12 Maret 2020 lalu. Kedua pasien ini sama-sama mengikuti seminar di Bogor.
"Sampai saat ini di Jawa Tengah pasien positif Covid-19 yang memiliki riwayat perjalanan di Bogor untuk mengikuti seminar berjumlah 4 orang, 2 di antaranya meninggal. Kami terus tracking di sana (Bogor) untuk mencari data seluruh peserta seminar dan sampai sekarang masih diusahakan oleh panitia. Saya juga menghubungi Gubernur Jawa Barat untuk menyikapi ini," kata Ganjar di rumah dinasnya, Rabu, 18 Maret 2020 malam.
Sebelumnya, dua pasien positif Covid-19 meninggal dunia. Satu orang di RSUD dr Moewardi Surakarta dan lainnya di RSUP dr Kariadi Semarang. Hingga saat ini, di Jawa Tengah terdapat 1.005 Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sebanyak 68 orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 24 di antaranya telah pulang dalam kondisi sehat dan dua orang meninggal bukan karena kasus Covid-19.
Tanggulangi Covid-19
Sebagai upaya untuk menanggulangi penyebaran virus corona, Ganjar menyiapkan tiga langkah yakni preventif, kuratif dan promotif.
Tindakan preventif dilakukan dengan mengajak masyarakat melakukan social distancing atau jaga jarak. Menurut Ganjar, dibutuhkan bantuan masyarakat untuk mengurangi kerumunan dan menginfokan kepada pemerintah apabila memang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19.
"Kami akan menyediakan aplikasi yang dapat digunakan masyarakat secara aktif untuk melaporkan apabila pernah bersinggungan dengan pasien yang dinyatakan positif corona," katanya.
Penelusuran jejak pasien positif maupun ODP di Jateng juga terus dilakukan. Ini dilakukan untuk menemukan peta persebarannya, termasuk siapa pembawa virus dan titik di mana mereka pernah melakukan kegiatan.
"Kami juga kerjasama dengan Pemprov Jatim dan Jabar serta terus melaporkan ke pemerintah pusat. Sebab orang-orang ini tidak hanya diam di rumah, melainkan terus bergerak ke tempat lainnya," imbuhnya.
Sementara itu, langkah kuratif dilakukan Ganjar dengan mempersiapkan rumah sakit di Jateng untuk menangani virus ini. Setidaknya ada 58 rumah sakit di Jateng dan 300 lebih ruang isolasi telah disiapkan untuk menangani persoalan ini.
"Kemarin kami berkoordinasi dengan bupati/wali kota se-Jateng. Mereka intinya siap untuk menangani ini, hanya mereka meminta agar suplai alat pelindung diri (APD), masker dan hand sanitizer bisa dipenuhi. Kami meminta bantuan pusat dan pabrikan untuk memenuhi kebutuhan itu," tandasnya.
Adapun langkah promotif dilakukan dengan mengedukasi dan menyosialisasikan kepada masyarakat agar menjaga pola hidup bersih dan sehat. Ganjar juga meminta masyarakat untuk memperbanyak asupan vitamin, terutama buah-buahan.
"Karena virus corona ini bisa dilawan dengan kekuatan tubuh bagus, maka saya selalu mengajak masyarakat rajin olahraga, makan makanan bergizi, berjemur dan menghindari kerumunan. Perbanyak konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin sebagai peningkat daya tahan tubuh kita," pungkasnya.
Advertisement