Covid-19 Arcturus Ditemukan di Jatim Jelang Hari Raya Idul Fitri
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau 2023 M, kabar kurang sedap terdengar setelah ditemukannya dua kasus konfirmasi positif virus corona atau Covid-19 varian baru Arcturus di Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jatim, Dr Erwin Astha Triyono mengatakan, dua kasus tersebut adalah kasus positif bulan Maret 2023.
"Kemarin sudah ada rilis dari Kemenkes soal varian baru, cuma kasusnya satu, di tanggal 10 Maret dan satu lagi tanggal 17 Maret. Tapi baru diketahui hasilnya kemarin," ungkap Erwin saat dikonfirmasi Ngopibareng.id, Rabu, 19 April 2023.
Kendati sudah cukup lama, namun Erwin mengatakan, Dinkes Jatim akan melakukan tracing agar penyebaran tidak semakin meluas. Namun, ia meminta masyarakat agar tidak panik pasca ditemukannya dua kasus ini.
"Kalau cepat (menular) relatif, cuma tingkat keparahannya rendah," ujarnya.
Di momen libur lebaran kali ini, masyarakat patut mewaspadai penyebaran Covid-19 karena ada potensi peningkatan jumlah pemudik secara nasional yang diperkirakan mencapai 123,8 juta dan di Jatim sekitar 21,2 juta.
Protokol Kesehatan
Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Terutama menggunakan masker dan mencuci tangan untuk mencegah penularan virus.
"Prinsip sampai kapan pun Covid tetap ada, mutasi akan terus terjadi sehingga mulai sekarang kita harus siap hidup bersama Covid. Caranya siap tetap terapkan protokol kesehatan. Pertama menggunakan masker bagi yang flu, kemudian yang punya komorbid tetap pakai masker. Lantas tetap rajin cuci tangan, karena cuci tangan bukan hanya pencegahan Covid-19 tapi hampir semua penyakit bisa dicegah dengan cuci tangan dan menggunakan masker," pesannya.
Tak hanya itu, bagi masyarakat yang belum melakukan vaksin lanjutan agar dapat mendatangi layanan kesehatan guna melakukan vaksinasi.
Puskesmas dan rumah sakit juga terus disiagakan selama cuti bersama lebaran kali ini untuk mempermudah akses kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kemudian, yang penting pembelajaran sudah banyak. Tidak ada lagi stigma untuk Covid-19, yang merasa tidak nyaman ya segera mendatangi layanan kesehatan, terus mau diobati. Yang penting jangan sampai ada ketidaksengajaan karena ketidaktahuan. Begitu ada gejala, ke mana-mana masih tanpa menggunakan masker," pungkasnya.