Coronavirus Menyebar, Transportasi Publik di China Ditutup
Otoritas Kota Wuhan, China, menutup akses transportasi publik mengikuti penyebaran coronavirus jenis baru dari Wuhan ke sejumlah negara, seperti Thailand, Jepang, Amerika Serikat, hingga Australia.
Bus kota, dan kereta bawah tanah berhenti beroperasi sejak Kamis pukul 10.00 waktu setempat atau sekitar pukul 09.00 Wib.
Jadwal perjalanan kereta api dan penerbangan dari Kota Wuhan juga ditiadakan sejak pukul 10.00.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperpanjang pembahasan, dari Rabu 22 Januari 2020 hingga Kamis 23 Januari 2020, untuk menentukan apakah coronavirus jenis baru yang menyebabkan radang paru-paru berat akan berstatus darurat internasional (PHEIC) atau tidak.
Sebelumnya, coronavirus jenis baru ditemukan di Wuhan dan menyebar ke berbagai daerah lain di China. Tiga kasus muncul di Daerah Otonomi Guangxi, yang berbatasan dengan Vietnam, pada pukul 01.18 waktu setempat.
Wabah juga ditemukan di Provinsi Heilongjiang yang berbatasan dengan Rusia, satu kasus ditemukan pada pukul 00.47.
Hingga pukul 01.00, Kamis 23 Januari 2020, telah ditemukan 550 kasus coronavirus jenis baru di China, dengan delapan hingga sembilan pengidap meninggal.
Sedangkan, menurut laporan Antara, arus mudik menjelang Tahun Baru Imlek telah terlihat normal pada Rabu, 22 Januari 2020, dari Beijing, Hebei, Tianjin dan Shanghai.
Hampir semua penumpang kereta api cepat, petugas keamanan, masinis, pramugari, dan pegawai kreta api mengenakan masker, sesuai dengan imbauan pemerintah.
Di Stasiun Beijingnan, bahkan ada klinik khusus yang siaga menerima pasien penumonia dengan rujukan dari rumah sakit. Di Meja resepsionis, sejumlah hotel menyediakan masker bagi pengunjung yang membutuhkan.