Wabah Corona Tak Pengaruhi Harga Sembako
Kabar harga sembilan bahan pokok (sembako) naik akibat perkembangan penyebaran virus corona di Surabaya bisa dipastikan hanya pepesan kosong. Sebab, dari pantauan Ngopibareng.id di lapangan, harga sembako di sejumlah pasar-pasar tradisional di Kota Pahlawan masih normal.
“Kalau untuk sembako, rata-rata gak naik kok, sama kayak biasanya,” kata Lilik, salah satu pedagang yang ada di Pasar Kapas Krampung, Rabu 17 Maret 2020.
Lilik menambahkan, dari mulai awal bulan Januari hingga Maret ini, harga beras, minyak, daging sapi, ayam, telur dan susu relatif stabil. Di luar sembako, harga mie juga masih sama.
“Untuk minyak masih Rp12 ribu. Kalau beras, ada yang Rp11 ribu, Rp10 ribu, tergantung kualitasnya. Tapi intinya tidak ada lonjakan harga,” tambahnya.
Hal senada disampaikan oleh Sudarno, salah satu pedagang di Pasar Bendul Merisi. Ia mengatakan kalau semua harga sembako masih relatif sama sejak bulan Januari, kecuali gula.
“Masih itu (Sembako) tetap stabil mas. Cuman kalau gula itu yang gak. Gimana mas, Januari itu masih 12 ribu (satu kilogram), sekarang sudah 17 ribu,” ungkap Sudarno sembari menggelengkan kepala.
Sudarno menambahkan, harga gula tersebut tak langsung naik, tapi secara bertahap setiap bulannya.
“Januari kan Rp12 ribu, terus awal Februari itu jadi Rp13 ribu. Kemudian di bulan yang sama naik lagi jadi Rp15 ribu. Puncaknya ini mas, Rp17 ribu. Harga itu di pinggir jalan besar gini, kalau di kampung-kampung bisa 17.500 kayaknya,” jelasnya.
Soal kaitannya wabah Covid-19, menurut Sudarno tidak ada korelasi antara kenaikan harga gula dengan penyebaran virus corona. Menurutnya, kenaikan harga tersebut memang siklus yang sering terjadi ketika menjelang bulan Ramadan tiba.
“Kalau gara-gara corona kayaknya enggak mas, mungkin ini kan musim hujan dan mau bulan puasa, jadinya (gula) naik. Biasanya memang begitu,” tutup lelaki paruh baya tersebut.