Corona Mutasi, Italia dan Belanda Tutup Penerbangan dari Inggris
Pemerintah Italia juga menutup penerbangan penumpang dari Inggris karena jenis virus Corona baru yang diidentifikasi di Inggris. Hal yang sama dilakukan pemerintah Belanda akibat mutasi virus Covid-19.
"Sebagai pemerintah, tugas kami adalah melindungi orang Italia dan untuk alasan ini. Kami akan menandatangani dengan menteri kesehatan, keputusan yang menunda penerbangan ke dan dari Inggris," kata Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio yang mengumumkan kebijakan itu melalui akun Facebook pribadinya, Minggu 20 Desember 2020.
Di Maio tidak merinci kapan kebijakan itu akan mulai berlaku. Menurut saluran berita Sky TG-24, penerbangan dari bandara utama Fiumicino Roma telah diblokir.
Sementara itu, dalam pernyataan Kementerian Kesehatan Italia, Menteri Kesehatan Roberto Speranza telah menandatangani sebuah keputusan memblokir penerbangan dari Inggris Raya.
Dia juga melarang masuknya orang-orang yang telah tinggal di Inggris selama 14 hari terakhir datang ke Italia.
"Varian Covid yang baru-baru ini ditemukan di London mengkhawatirkan dan harus diselidiki lebih lanjut oleh para ilmuwan kami. Sementara itu, kami memilih jalur yang paling hati-hati," kata Speranza.
Dilansir AFP, Senin 21 Desember 2020, Kementerian Kesehatan Italia mengatakan seorang pasien di rumah sakit militer Celio Roma ditemukan memiliki mutasi virus baru yang lebih menular.
Pasien tersebut diketahui baru kembali dari Inggris dan kini tengah diisolasi bersama dengan anggota keluarganya.
Corona Mutasi di Belanda
Sebelumnya, Belanda akan melarang penerbangan yang membawa penumpang dari Inggris mulai hari Minggu 20 Desember 2020 setelah Inggris mendeteksi munculnya jenis virus corona baru.
Larangan perjalanan akan tetap berlaku hingga 1 Januari, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan Minggu pagi, menambahkan bahwa mereka sedang memantau perkembangan dan sedang mempertimbangkan langkah-langkah tambahan mengenai moda transportasi lain.
Belanda menambahkan bahwa pada awal Desember, pengambilan sampel sebuah kasus di negara tersebut telah mengungkapkan jenis virus yang sama dengan yang ditemukan di Inggris, seperti dikutip Reuters.
Dalam langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran virus, pemerintah mengeluarkan peringatan “jangan bepergian”, kecuali jika itu benar-benar penting.
Larangan itu muncul setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan para ilmuwannya mengumumkan pada hari Sabtu terkait penularan hingga 70 persen virus corona jenis baru yang diidentifikasi di negara itu.
Johnson juga mengatakan London dan Inggris Tenggara, yang saat ini berada di tingkat tertinggi dari sistem aturan tiga tingkat, sekarang akan ditempatkan di tingkat 4 yang baru.