Corona, Italia Minta Pensiunan Dokter dan Perawat Kembali Kerja
Pemerintah Italia meminta tenaga kesehatan yang telah purna tugas untuk kembali bekerja dalam memerangi krisis kesehatan akibat wabah virus corona di Lombardy. Terdapat 2.503 kasus kematian dengan 31.506 infeksi virus sejak 21 Februari 2020. 65 persen dari seluruh kemarin dilaporkan berasal dari Lombardy.
“Saya meminta pada seluruuh dokter, perawat, dan petugas kesehatan yang telah pensiun selama dua tahun terakhir, untuk membantu kami di kondisi darurat ini,” kata Gubernur Lombardy Attilio Fontana.
Saking darutnya kebutuhan atas tenaga kesehatan, gubernur mengumumkan menggunakan tenaga 1.000 mahasiswa kedokteran di dalam sembilan bulan pelayanan. Para pelajar itu harus melewatkan ujian akhir mereka untuk membantu kekurangan tenaga kesehatan di Italia.
Ia juga meminta fasilitas kesehatan swasta dan spesialis bantuan darurat turut membantu mengubah ruang pameran di Fiera Milano, menjadi rumah sakit darurat lantaran kebutuhan tempat tidur bagi pasien yang sangat mendesak.
Sementara, hingga saat ini, sejumlah dokter, perawat, dan petugas di rumah sakit turut menjadi korban infeksi bahkan hingga meninggal.
Gimbe Foundation mencatat terdapat 2.529 petugas kesehatan terinfeksi virus corona selama 11 hingga 17 Maret 2020. Angka itu mencapai 8,3 persen dari total kasus yang ada di Italia.
Pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk menekan angka penularan. Mulai dari menutup restoran, bar, hingga sekolah, dan pasar, sampai 25 Maret 2020. Fontana menambahkan, pihaknya akan meningkatkan upaya pencegahan jika angka penularan masih tinggi.
“Sayangnya, angka penularan tidak turun, ia berlanjut meningkat,” katanya. “Setiap saat kalian meninggalkan rumah, kalian menempatkan diri pada risiko tertular. Kami meminta orang untuk membuat pengorbanan demi menyelamatkan nyawa,” katanya, dialihbahasakan dari Reuters.