Coret Assayyid Alawi, Pelajaran Sayyid Muhammad Al-Maliki
Suatu hari, Abuya Sayyid Muhammad pernah memarahi putranya,bernama Sayyid Alawi Muhammad Al-Maliki, ketika hendak pamit berangkat sekolah SD (seperti tingkatan sekolah di Indonesia) dengan membawa buku tulis.
Abuya melihat buku tulis yang dibawa Sayyid Alawi Muhammad Al-Maliki, kemudian menatap tulisan yang terpampang di sampul buku tulis tersebut. "Assayyid Alawi" demikian bunyi tulisannya.
Abuya langsung mencoret lafadz "Assayyid" seraya berkata, "Jangan gunakan gelar Sayyid
sekarang, nanti saja kalau kamu sudah mengajar dan berdakwah."
Usai mencoret, Abuya bergegas menelpon salah satu guru yang mengajar di sekolah Sayyid Alawi --guru tersebut masih santrinya Abuya-- begitu telpon diangkat Abuya langsung memarahi guru itu, "Mulai sekarang kamu jangan memanggil Alawi dengan "Sayyid" panggil saja "Alawi", biar dia belajar dulu karena belum waktunya memakai gelar Sayyid. Kamu lihat si Fulan bin Fulan ...! (Abuya menyinggung seorang anak Ulama besar yang
ketika itu kurang beradab akibat sejak kecilnya diagung-agungkan oleh santri-santri ayahnya sehingga ia tidak pernah mengalami khidmah dan menjadi sombong)".
Demikianlah, salah satu cara Abuya mendidik putra-putranya agar belajar mandiri dan tidak mengandalkan orangtua termasuk mengandalkan nasab dalam hal apapun.
Renungan indah dari tokoh agung yang dihormati para santri di Indonesia, Abuya Sayyid Muhammad.