Cookies Karya Mahasiswa UNUSA, Solusi Masalah Produksi ASI
Inovasi dan kreativitas kembali terus ditorehkan mahasiswa Universitas NU Surabaya (UNUSA). Kali ini lima mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) UNUSA menciptakan produk olahan makanan yakni Cookies yang bermanfaat bagi ibu-ibu menyusui.
Apa sih keistimewaan Cookies buatan Shinta Adik Ayu Mufida, Septa Sekar Pratiwi Agustina, Agnes Zefillia Rizqi Habibah Annajm, Fienty Fitri Rahayu, dan Yayang Korina Sukma ini?
Keistimewaan Cookies buatan lima mahasiswa UNUSA ini adalah dapat meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) pada ibu menyusui. Lhoo.. kok bisa? "Iya, karena cookies buatan kami ini dibuat berbahan dasar daun Katuk yang salah satu khasiatnya dapat meningkatkan produksi ASI," kata Agnes Zefillia Rizqi Habibah Annajm, Jumat, 3 Agustus 2018.
Bahkan tidak hanya untuk meningkatkan produksi ASI saja, karena Cookies ini berbahan dasar danu Katuk, maka manfaatnya juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
"Daun katuk mengandung Laktagagum dan Prolaktin yang tinggi, sehingga dapat membantu meningkatkan serta melancarkan produksi ASI. Yang pasti sangat baik untuk ibu hamil maupun ibu menyusui," kata Agnes yang juga penggagas ide makanan olahan tersebut.
Agnes menceritakan awal mula gagasan menciptakan cookies ini dari keluhan banyak ibu yang sedang menyusui anaknya. Ibu-ibu sering mengeluh produksi asinya minim. Sehingga berpengaruh pada perkembangan tumbuh kembang bayi.
"Salah satu permasalahan yang sering dihadapi pada ibu menyusui adalah kurangnya produksi ASI. Kita mencoba berpikir bagaimana untuk mengatasi masalah itu. Dulu, kalau ada masalah tersebut disuruh makan daun katuk. Nah, akhirnya kami mencoba untuk mengolah daun tersebut," katanya saat ditemui di Laboratorium Gizi, UNUSA.
Setiap hari kalau harus memasak daun Katuk, kata Agnes, rasanya tidak mungkin dan akan memakan waktu lama. Tidak praktis. Begitu pula ketika sedang bepergian, akan kesulitan untuk mendapatkan daun tersebut. Belum lagi memasaknya.
"Kami berlima dengan bimbingan para dosen UNUSA membuat makanan dinilai praktis dan bermanfaat. Muncullah ide membuat Cookies," ujarnya.
Agnes menambahkan Cookies buatannya bersama 4 temannya itu dinamai dengan CORONUS yang merupakan kependekan dari Cookies Sauropus Androgynus. Nama Sauropus Androgynus merupakan nama latin dari daun Katuk itu sendiri.
Agnes mengungkapkan kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati Pekan ASI Sedunia dan untuk memberi solusi cerdas kepada para ibu yang sedang menyusui namun mendapatkan masalah pada produksi Asi.
Sementara, Shinta menuturkan selain untuk meningkatkan produksi dan memperlancar Asi daun Katuk juga dapat membantu mencegah Osteoporosis. Karena daun ini kaya akan Kalsium, Fosfor, Zat Besi, dan Potassium. Dalam seikat daun katuk, kandungan masing-masing mineral tersebut bisa mencapai 2,8%.
Bahkan, kandungan Zat Besi dalam daun Katuk lebih tinggi daripada daun Pepaya dan daun Singkong. Selain mencukupi kebutuhan mineral tubuh, adanya kandungan-kandungan tersebut juga dapat meminimalisir risiko osteoporosis.
"Sebenarnya banyak khasiat dari daun Katup, selain untuk meningkatkan produksi dan memperlancar ASI, juga dapat mencegah osteoporosis, meningkatkan imun tubuh untuk para ibu yang baru saja melahirkan, juga ada kandungan Kalori, Protein, dan Karbohidrat di dalamnya yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian Ibu," katanya.
Harapan mereka atas produk ciptaannya ini, setelah diproduksi Shinta dan teman-temannya berniat untuk merambah ke dunia pasar agar produksi ini mampu dikenal oleh kalangan luas dan dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. "Kita coba pasarkan nanti," katanya. (adv/nrl/wit)