Whisnu Akhirnya Angkat Bicara Soal Rekom PDIP di Pilkada Surabaya
Whisnu Sakti Buana akhirnya angkat bicara soal dirinya yang tidak mendapat rekom PDI Perjuangan untuk maju dalam pemilihan Walikota Surabaya 2020. Whisnu yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil WaliKota Surabaya mengaku tetap patuh dengan keputusan partai. Ia menerima keputusan Megawati, sosok yang juga memberinya amanah sebagai Wakil Walikota Surabaya selama tujuh tahun ini.
"Tentu yang jelas kami sebagai kader partai tetap tegak lurus dengan keputusan ketua umum," kata Whisnu, Kamis 3 September 2020.
Meski tak mendapat amanah dari Megawati, Whisnu mengaku, sebagai kader partai, akan memenangkan calon yang diusung oleh partainya. Terlebih saat telekonferensi, Mega sempat berterimakasih secara langsung kepada Whisnu. Maka dari itu, sebagai kader partai Whisnu menerimanya dengan besar hati dan tangan terbuka.
"Jadi kami harus memenangkan Surabaya untuk PDIP. Saya ya sama seperti semua kader PDIP ya, akan tetap tegak lurus dengan keputusan Ketua Umum," kata Whisnu.
Terkait dengan pendukungnya yang kecewa, Whisnu menanggapi dengan santai dan tegar. Sebagai kader yang sudah ditempa berbagai zaman dan karakter politik, Whisnu mengaku akan mengkonsolidasikan dan mengkomunikasikan kepada pendukungnya, untuk menerima keputusan DPP PDIP.
"Jadi tentu untuk yang kecewa nanti kita kumpul lagi ya. Sebab, sebagai petugas partai harus tegak lurus dengan ketua umum. Dengan semua keputusan DPP,” katanya.
Ketika ditanya mengenai tugas khusus yang diberikan Mega kepadanya, Whisnu Sakti dengan santai menjawab belum mendapat arahan. "Hehehe belum," ujarnya.
Seperti diketahui, Whisnu Sakti Buana merupakan anak dari Soetjipto Soedjono, Sekjen DPP PDIP periode 2000-2005. Whisnu didapuk oleh Mega untuk menjadi Wakil Walikota Surabaya pada tahun 2013 menggantikan Bambang DH yang mundur untuk keperluan Pilgub Jatim.
Tahun 2015, Whisnu kembali dipercaya Mega untuk mendampingi Risma dalam Pilwali Surabaya. Dengan jargon #IkiSuroboyo dan #SurabayaNowandThen, Whisnu yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPC PDIP KotaSurabaya bisa mengantar Risma menang pilwali, dengan kemenangan telak 86,34 persen dari total suara.