CJH Lansia 2023 Mayoritas Kondisi Parah, Tertua Usia 105 Tahun
Ibadah haji tahun 2023, dipastikan merupakan pelaksanaan haji yang paling berat bagi petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH). Pasalnya, pemerintah telah memutuskan untuk tidak membatasi kelompok umur dalam mengikuti haji.
Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Arsyad Hidayat, Arsyad Hidayat mengatakan, dari 221.000 jemaah yang akan diberangkatkan tahun ini, ada sebanyak 20-30 persen atau sekitar 70 ribu jemaah lansia. Bahkan, dari catatan bina haji jemaah yang paling tua berusia 105 tahun.
"Tahun ini kuota haji kita normal. Dan tahun ini pula tidak ada pembatasan usai jemaah haji. Maka dari itu, jemaah haji tahun ini 30 persen dipenuhi jemaah yang berusia lanjut," katanya, saat membuka apel pembukaan Bimtek PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Lanjut Arsyad, Ini merupakan tantangan berat yang harus dilaksanakan oleh PPIH dengan senang hati. Apalagi, pelayanan ibadah haji tahun ini ditargetkan harus lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Tahun lalu berdasarkan survei kepuasan, layanan haji kita mencapai 90,42 persen puas. Ini rekor buat kita. Tahun harus lebih baik dari tahun lalu," katanya.
Namun yang pasti, lanjut Arsyad, lantaran banyaknya jemaah lansia, para petugas haji tahun ini harus disiapkan lebih matang, baik dari segi wawasannya, keterampilannya, tenaganya, hingga dedikasinya. Tahun ini, katanya, diperkirakan sebanyak 67-70 ribu jamaah haji lansia akan ikut melaksanakan ibadah haji tahun ini.
"Usia tertua ada yang 105 tahun, ada beberapa, ini nanti juga usia sudah sepuh verifikasi kemudian juga akan ada cek kesehatan nanti akan kami input bisa berangkat tahun ini tanpa syarat, atau bisa berangkat dengan syarat tertentu atau tidak layak berangkat itu nanti Kemenkes dengan dokter yang menentukan," katanya.
Apalagi, katanya, jemaah haji lansia yang akan diberangkatkan tahun ini tidak semua kondisinya berat. Mulai dari keterbatasan pendengaran hingga kondisi fisik yang membutuhkan dukungan.
"Kami dari Kementerian Agama ingin memberikan kemudahan saja, semoga dengan adanya bimtek selama 10 hari ini kesadaran muncul dari petugas tahun ini, tidak ada yang berleha-leha, tidak ada yang tenang-tenang kita ingat medannya berat, tantangannya berat," katanya.
Di samping itu, tantangan berat menanti lain adalah faktor cuaca. Tahun ini diperkirakan cuaca sangat panas, sehingga jangan sampai para jamaah, terutama jamaah lansia mengalami kendala seperti hilang sandal.
Menurut Arsyad hal seperti ini juga harus diantisipasi karena di tahun-tahun sebelumnya ada jamaah haji yang mengalami kehilangan sandal hingga terpaksa harus berjalan tanpa alas kaki yang menyebabkan kaki melepuh.
Untuk itu, Arsyad berpesan pada tim Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) tahun ini untuk menyiapkan banyak sandal untuk membantu para jamaah yang mengalami kehilangan sandal.
Dijadwalkan jemaah haji kloter pertama akan diberangkatkan pada 24 Mei 2023, sementara petugas penyelenggara ibadah haji atau PPIH tahun ini akan diberangkatkan 16 Mei 2023.
Advertisement