CJH Dibatalkan, Harga Kurma Pun Anjlok di Probolinggo
Harga kurma di tanah air turun drastis diduga terkait batalnya keberangkatan calon jemaah haji (CJH) dari Indonesia dan negara-negara lain. Di Probolinggo harga kurma tahun ini turun hingga 30 persen dibandingkan sebelumnya.
“Benar, harga kurma pada Ramadhan kali ini turun sekitar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Indah Nur Hidayati, penjual buah kurma di Kota Probolinggo, Minggu, 18 April 2021.
Warga Jalan Hayam Wuruk Gang Anjasmoro itu mencontohkan, kurma Sukkari yang rasanya manis kini dijual Rp65.000 per kilogram (kg). “Kalau yang kemasan satu dus isi tiga kilogram saya jual Rp180.000,” katanya.
Tahun lalu, harga kurma Sukkari masih di atas Rp100.000 per kg. “Informasinya harga kurma turun karena calon jemaah haji batal berangkat,” ujar Indah.
Sementara itu kurmas Khalas, pada Ramadhan kali ini harganya lebih murah lagi, Rp50.000 per kg. Tahun lalu masih di kisaran Rp75.000-80.000 per kg.
Sementara itu HM Taufiq, juga penjual kurma mengatakan, kurma Sukkari yang dijualnya laris manis. “Saya jual sejak dalam empat hari Ramadhan laku 10 boks, satu boks isi tiga kilogram. Sekarang stok Sukkari di toko saya habis,” ujarnya.
Taufiq mengaku masih menunggu kiriman kurma melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. “Soalnya kurma tidak lagi dikirim via udara tetapi melalui laut,” kataya.
Dikatakan kurma Sukkari banyak digemari warga Probolinggo. Selain harganya yang relatif murah, rasanya yang manis membuat kurma ini banyak dibur warga untuk hidangan takjil. “Pada Ramadhan tahun lalu, kurma Sukkari harganya di atas Rp200.000, sekarang Rp160.000 per boks,” katanya.
Selain itu ada kurma Sukkari yang premium, harganya Rp225.000 per boks. “Ada lagi kurma merk Golden Ruthab Rp60.000 per kotak isi 500 gram atau setengah kilogram,” kata Taufiq.
Pemilik biro travel haji dan umrah, PT Mubina Fifa Mandiri di Jalan Djuanda, Kota Probolinggo itu mengatakan, harga kurma memang lagi anjlok terkait pembatasan jemaah haji. “Teman-teman muthawif (pembimbing haji, Red.) cerita, di Arab Saudi harga kurma Sukkari hanya tujuh riyal atau setara Rp30.000 per boks (isi 3 kg),” katanya.
Soal anjloknya harga kurma juga dibenarkan HM. Syamsuddin, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur. Melalui pengajian menyambut Ramadhan di Kota Probolinggo beberapa waktu lalu, dikatakan murahnya kurma terkait pembatalan jutaan jemaah haji dari berbagai negara.
“Bayangkan saja, Arab Saudi sudah menyiapkan kurma untuk dijual kepada tiga juta jemaah haji tiba-tiba ada Covid-19. Sehingga yang bisa berhaji dibatasi hanya 30.000 orang. Terus dikemanakan kurma dalam jumlah besar itu?” ujar kiai kelahiran Bangil, Pasuruan itu.