Ciptakan Alat Bantu Tunarungu, PENS Raih Juara di Korsel
Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) berhasil tampil menjadi yang terbaik dalam ajang internasional, bertajuk Engineering Education Festival (E2Festa) 2019. Kompetisi ini digelar di Incheon, Korea Selatan, 26-27 November 2019.
PENS mengirimkan enam mahasiswa terbaik yang tergabung dalam Tim Arek PENS, yang menyajikan sebuah riset yang membantu pendengaran penyandang tunarungu bernama Tulibot.
Enam mahasiswa tersebut adalah Mochammad Ilham Maulana, Moch. Rifki Ramadhani, Yudha Sadewa, Muhammad Alan Nur, Muhammad Abdul Haq dan Namira Rizqi Annisa. Mereka dibimbing oleh Dwi Kurnia Basuki, S.Si., M.Kom dan Artiarini Kusuma N., S.ST., MT, selaku dosen pembimbing.
Dalam kompetisi ini, riset yang diciptakan PENS berhasil meraih gelar Grand atau pemenang, dan menjadi satu-satunya peserta yang naik ke podium untuk menerima penghargaan setelah mendapat nilai terbaik.
Tulibot ini merupakan kombinasi antara aplikasi, smart glasses dan smart glove. Riset ini sudah mulai dikerjakan sejak bulan Agustus lalu.
"Tulibot dapat mendeteksi audio melalui aplikasi kemudian diterjemahkan menjadi kata-kata yang ditampilkan melalui smart glasses yang digunakan pengguna," ujar dosen pembimbing, Dwi Kurnia.
Kemudian untuk responnya, lanjut Dwi Kurnia, pengguna akan menggunakan smart glove yang memanfaatkan bahasa isyarat American Sign Language (ASL) yang nantinya dapat menghasilkan sebuah audio.
“Saya puas sekali karena kami bisa meraih medali emas dalam event bergengsi ini mengalahkan Universitas di kancah Internasional. Harapannya produk Tulibot ini bisa lebih disempurnakan dan dapat digunakan oleh penyandang tunarungu," sambung dia.
Banyak tahapan lomba dilalui untuk bisa menjadi pemenang, mulai dari penilaian presentasi, tanya jawab di booth pameran, penilaian tulisan paper, dan demo produk. Untuk memenangkan itu semua perlu persiapan yang matang.