Cipta Karya Kebut Pembangunan Alun-alun Surabaya Bawah Tanah
Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya, Iman Krestian mengatakan, pihaknya sedang mengebut pembangunan Alun-alun Surabaya, agar tidak terlalu lama mengganggu masyarakat.
Bahkan, menurutnya, kini Cipta Karya sedang fokus mengerjakan bored pile, soldier pile dan kolom untuk ruangan bawah tanah. Selain itu, progres yang sudah selesai sejauh ini adalah pengerjaan bor dan cor 65 titik bentonite, 43 titik soldier pile dan 12 titik kolom.
Iman memperkirakan, pengerjaan tiga hal tersebut yakni bored pile, soldier pile dan kolom akan selesai akhir bulan Oktober 2019.
"Mungkin sekitar tanggal 25 Oktober kelarnya. Yang pasti, akhir bulan ini tiga hal tadi, bored pile, soldier pile, kolom selesai," kata Iman kepada ngopibareng.id, Rabu 9 Oktober 2019.
Ia mengatakan, apabila tiga hal tersebut sudah selesai, Cipta Karya akan melanjutkan pengerjaan untuk pengecoran Jalan Yos Sudarso, yang nantinya menjadi 'atap' alun-alun bawah tanah.
"Biar cepat dibuka kembali," kata Iman.
Selain progres di bawah tanah, Iman mengatakan, progres pembangunan di badan Jalan Yos Sudarso sudah mulai terlihat baik. Ia mengatakan, setelah satu bulan dikerjakan, progresnya sudah mencapai 20 persen.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Chalid Buhari, progres pembangunan alun-alun Surabaya bawah tanah baru mencapai tiga persen.
Prosentase tersebut merupakan angka yang wajar. Mengingat pengerjaan proyek tersebut sangat rawan terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Malah menurutnya, angka tiga persen sudah melebihi target yang dicanangkan oleh Dinas Cipta Karya.
"Kita pelan-pelan, harus super hati-hati karena ini menyangkut keselamatan," kata Chalid kepada ngopibareng.id, Senin 7 Oktober 2019.
Chalid mengatakan, lambatnya pengerjaan proyek bawah tanah tersebut dikarenakan adanya jaringan utilitas kota di bawah tanah Jalan Yos Sudarso. Selain itu, ia mengatakan, harus mengamankan lingkunan sekitar dalam membangun proyek bawah tanah tersebut. Ia tak mau, kasus amblesnya jalan di Jalan Gubeng terulang lagi di Yos Sudarso.