Cinta Sejati, Kematian Kang Jalal Beda Empat Hari dengan Istri
Tokoh Komunikasi dan juga politisi sekaligus tokoh Syiah Indonesia Jalaluddin Rakhmat meninggal dunia, Senin 15 Februari 2021. Ia menghembuskan napas terakhir karena Covid-19 di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Santosa Internasional Bandung pukul 15.45 WIB.
Sebelumnya, Kang Jalal, sapaan Jalaluddin, telah menjalani perawatan selama 12 hari di rumah sakit. "Seminggu yang lalu dirawat, dari hari Kamis, berarti kurang lebih 12 hari yang lalu. Beliau ada sesak dan diabetes," ujar Ketua PW Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) PW Jabar Sutrasno.
Kematiannya seolah menyusul istrinya yang lebih dulu wafat di rumah sakit yang sama pada Kamis, 11 Februari lalu. "Istrinya juga empat hari yang lalu mendahului beliau. Iya dirawat di RS Santosa semua," ujar Sutrasno.
Dilansir dari laman http://www.majulah-ijabi.org/, Eusi Kartini dinikahi oleh Kang Jalal saat mengenyam pendidikan di Fakultas Publisistik, sekarang Fakultas Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Euis merupakan salah satu santri di masjid yang jadi tempat Jalaluddin berdakwah.
Menurut Erwin, salah seorang staf pengajar di Yayasan Muthahari milik Kang Jalal, jenazah almarhum langsung dikebumikan di pemakaman keluarga di kawasan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Jenazah tidak dibawa ke rumah karena sesuai protokol kesehatan (prokes).
Profil
Kang Jalal merupakan pria kelahiran Bandung, 29 Agustus 1949. Ia lahir dari keluarga Nahdiyyin (kalangan NU). Sambil mengenyam pendidikan di Fakultas Publisistik UNPAD, ia bergabung dengan pengkaderan Muhammadiyah.
Namun, di akhir hayatnya dikenal sebagai ahli tasawuf dan tokoh Syiah di Indonesia dengan membidani lahirnya organisasi Ikatan Jemaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) pada awal Juli 2000.
Dari segi akademis, Kang Jalal dikenal sebagai pakar komunikasi. Buku Psikologi Komunikasi yang ditulis tahun 1985 sepulang dari Iowa University, menjadi salah satu karya akbarnya yang menjadi buku materi pendidikan komunikasi dan psikologi di Indonesia.
Setelah pensiun menjadi dosen, Kang Jalal berkecimpung di dunia politik pada 2013. Ia terpilih menjadi anggota DPR-RI Dapil II periode 2014-2019 lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Di DPR, ia menjadi anggota Komisi VIII (agama dan sosial) dan berjuang membela hak-hak penganut agama minoritas di Indonesia.
Kang Jalal juga merupakan pemilik Yayasan Muthahari, yang berlokasi di Jalan Kampus II Nomor 13-17, Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung.