Cicipi Sedapnya Bakso Rawon di Sidoarjo Jawa Timur
Bakso selalu menjadi makanan favorit masyarakat. Seiring kemajuan dunia kuliner, bakso semakin berinovasi, bahkan di kolaborasikan dengan kuliner lainya. Seperti bakso kuah rawon di Sidoarjo, Jawa Timur.
Bakso dan rawon adalah dua makanan yang sama-sama berkuah. Kedua makanan ini juga memiliki penikmat masing-masing. Apa jadinya jika kedua makanan tersebut berkolaborasi, disajikan dalam satu mangkuk. Pasti menambah daya tarik tersendiri bagi penikmat kuliner berkuah.
Kedai Bakso Gede 5758 RT 7, RW II, Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, Sidoarjo menyediakan bakso rawon sejak tahun 2010. Berkat uniknya inovasi kuliner itu, kedai yang dimiliki oleh Melinda selalu ramai di kunjungi masyarakat.
“Awalnya kami berjualan bakso biasa, namun sejak 2010 kami mencoba bakso rawon. Eh, inovasi ini ternyata sangat disukai pelanggan kami,” ucapnya kepada Ngopibareng.id saat cicipi bakso kuah rawon, Selasa 30 April 2024.
Pekatnya kuah rawon yang segar di padukan dengan nikmatnya pentol bakso berukuran jumbo, akan menggugah selera bagi penikmat kuliner berkuah. Apalagi, pentol bakso berukuran jumbo itu, di dalamnya berisi telur ayam kukus. Selain pentol bakso, seporsi bakso rawon juga lengkap dengan bakwan kukus atau goreng, tahu putih, dan taoge kecil khas rawon.
“Ada dua jenis pentol yang kita sediakan, pentol isi telur ayam dan pentol biasa. Kalau pentol isi telur kami jual Rp 11 ribu per porsi, sedangkan pentol biasa harganya tujuh ribu per porsi,” jelas Melinda.
Menurut Melinda, bakso rawon menjadi menu andalan karena menjadi favorit semua kalangan. Mulai dari remaja hingga orang dewasa. Bahkan, seringkali penikmat bakso rawon terdiri dari satu keluarga yang memang ingin mencari sensasi kuliner bakso.
Maka tak heran, dalam sehari Melinda bisa menjual hingga seratus porsi bakso rawon. Namun di akhir pekan atau hari libur, jumlah tersebut bertambah seiring dengan bertambahnya pengunjung.
“Kalau hari biasa itu sekitar seratus porsi, kalau weekend atau hari libur seratus porsi lebih. Sekitar 120 hingga 130 an porsi,” paparnya.
Nikmatnya bakso rawon sangat menghipnotis lidah Heny Sarita, salah satu pelanggan. Remaja berusia 17 tahun ini menjadi pelanggan tetap yang hampir setiap minggu selalu menyantap bakso rawon.
“Sejak umur tujuh tahun, saya rutin diajak Ibu ke sini dan kebablasan hingga sekarang,” ujarnya.
Menurut dia, bakso rawon disini menyajikan pengalaman kuliner makan bakso yang berbeda dengan bakso pada umumnya.
“Apalagi di sini, bakso rawon bisa dipadukan dengan bakwan goreng, gorengan basah dan tahu. Yang bikin tambah nikmat itu, di atas kuahnya ditaburi cambah (taoge) yang seringkali ditemukan pada menu nasi rawon pada umumnya,” tutup Heny.
Advertisement