China Lakukan Lockdown, Akibat Kasus Covid-19 Melonjak
Akibat melonjaknya kasus virus Covid-19 lokal di wilayahnya, kini China lakukan lockdown kembali untuk antisipasi keadaan memburuk.
Hal tersebut dilakukan karena dalam seminggu terakhir ini, China mencatat penambahan kasus harian positif lebih dari 100 di 11 provinsi negara itu.
"Sejak 17 Oktober, ada beberapa penyebaran virus secara lokal yang terjadi di China, dan mereka berkembang pesat," ujar juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China, Mi Feng, di dikutip Selasa 26 Oktober 2021.
Kenaikkan kasus tersebut terjadi pada provinsi Mongolia dalam, Gansu, Ningxia, Guizhou, dan Beijing. Dan diperkirakan virus ini akan menyebar lebih parah dari sebelumnya.
"Ada risiko bahwa penyebaran ini dapat menyebar lebih parah lagi," tutur Mi Feng, dilansir CNNIndonesia.
Maka dari itu, mulai Minggu 24 Oktober 2021 lalu ibukota China, Beijing, memperketat perbatasan mereka. Bahkan masyarakat yang datang dari wilayah dengan kasus positif harus menunjukkan hasil tes negatif dan menjalani pemantauan kesehatan selama 14 hari.
Kenaikan kasus positif Covid-19 di China terus berlangsung walaupun 75 persen masyarakat negara itu sudah divaksin.
Dalam menangani lonjakan kasus ini, China berencana mengizinkan anak 3 sampai 11 tahun untuk menerima vaksin, dikutip dari Associated Press.
Sementara, mengutip Worldometers, total kasus positif di China sebanyak 96.797, dengan jumlah kematian total mencapai 4.636.
11 Provinsi Covid-19
Sebelumnya dikabarkan, gelombang baru Covid-19 varian Delta di China kian meluas. Otoritas kesehatan di China mencatat, gelombang baru telah menyebar di 11 provinsi di Negeri Tirai Bambu itu.
Deputi Direktur Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Wu Liangyou melaporkan ada 133 kasus positif dalam sepekan.
"Saat ini perkembangan kasus makin cepat, tidak hanya terkait dengan kelompok wisatawan. Jumlah kasus positif diperkirakan terus bertambah seiring dengan skrining yang terus berlanjut," ujar Wu, dikutip laman resmi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China dari Bloomberg, Senin 25 Oktober 2021.
Sebanyak 106 kasus di antara jumlah itu terkait dengan 13 kelompok wisatawan, termasuk wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi.
Kabupaten Ejin Banner di Daerah Otonomi Mongolia Dalam menjadi tempat penyebaran kasus baru yang terjadi pada warga lokal selain Lanzhou, Provinsi Gansu.
Objek-objek wisata dan pusat keramaian atau tempat berkumpulnya masyarakat di kedua daerah itu juga telah ditutup total untuk sementara waktu.
NHC mengklaim kasus terbaru tersebut merupakan kasus impor. Ejin Banner diidentifikasi sebagai titik penularan karena wilayah itu berada di perbatasan China-Mongolia.
Advertisement