Check-up Makharijul Huruf, Ini Dilakukan Guru-guru Muhammadiyah
Selalu memotivasi untuk terus memperbaiki bacaan Al-Quran setiap saat. Untuk mencapai kualitas tartil optimal seperti Rasulullah, tak ada jalan lain selain terus belajar dan berupaya sekeras-kerasnya untuk selalu memperbaiki diri.
Demikianlah. Sebanyak 88 guru - guru Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) dari SD, SMP/MTs, SMA/SMA/SMK Muhammadiyah di Surakarta mengikuti check up makharijul huruf dan pelatihan intensif tahsin tilawah Al-Quran dengan menggunakan Lembaga Tadabbur Al-Quran (LTQ) An Nashru Panularan Surakarta.
Ketua Panitia Kegiatan, Abd. Hakam Faruq, mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk membuka cakrawala dan khazanah pendidik Ismuba perguruan Muhammadiyah Surakarta sekaligus untuk menata basic pengetahuan utamanya terkait dengan pendalaman literasi tadabbur Al-Quran.
"Semua umat Muslim umumnya dan terkhusus warga yang mengabdikan dan berjuang di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) tahu bahwa di dalam alquran itu banyak ilmu yang bermanfaat, jadi kita ingin membudayakan Al-Quran kepada warga Surakarta.
Harapannya di mulai dari sini diharapkan bisa membumikan al Qur’an di tengah-tengah umat menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya," ujarnya.
Dalam hal ini, Husni Thamrin, Pimpinan LTQ An Nashru Panularan yang sekaligus menjadi narasumber mengajak guru-guru Muhammadiyah untuk menjadi muhassinul qur’an.
“Siapakah Muhassinul Qur’an itu? Yaitu orang yang sudah tahsin / bagus bacaan Al-Qurannya, orang yang sadar dan yakin (Berdasarkan Ilmu Tajwid ) bahwa bacaan Al-Qur’annya sudah baik dan indah,” ungkapnya, tentang kegiatan pada Sabtu (17/2/2018).
Dalam kesempatan itu Husni turut memotivasi peserta untuk terus memperbaiki bacaan Al-Quran setiap saat. Dan, untuk mencapai kualitas tartil optimal seperti Rasulullah, tidak ada jalan lain selain terus belajar dan berupaya sekeras-kerasnya untuk selalu memperbaiki diri. (adi)