Charta Politika: Survei Tingkat Kepuasan Pemerintahan Naik 70,1%
Charta Politika Indonesia merilis hasil survei nasional terbaru terkait kondisi politik, ekonomi, dan hukum di masa pandemi. Charta Politika Indonesia menemukan angka kepuasan terhadap pemerintah meningkat dibandingkan periode Juli 2021. Peningkatan terjadi sekitar 7,7 persen pada periode akhir tahun 2021.
Publik tergolong puas terhadap kinerja pemerintah. Tingkat kepuasan berada pada angka 70,1 persen, sementara tingkat ketidakpuasan berada pada angka 29,4 persen. Sementara yang tidak memberikan tanggapan hanya sekitar 0,6 persen.
Tingkat kepuasan tersebut meningkat jika dibandingkan survei pada Juli 2021 lalu. Jika dirinci, responden yang mengatakan sangat puas sebesar 8,3 persen. Sedangkan yang mengatakan cukup puas sebanyak 61,8 persen. Sementara itu sebanyak 29,4 responden mengatakan tidak puas dengan kinerja pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin. Rinciannya, sebanyak 26,6 menyatakan kurang puas, dan hanya 2,8 persen yang menyatakan tidak puas.
Kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tertinggi berada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, NTB, dan NTT. Sementara tingkat kepuasan terendah berada di wilayah Sulawesi, DKI Jakarta, Banten, dan Sumatera.
Survei dilakukan pada periode 29 November-6 Desember 2021 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 1200 responden, yang tersebar di 34 Provinsi. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ±(2.83 persen) pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pada survei ini juga menyajikan tren dari data hasil survei yang diperoleh pada survei lapangan periode 20-27 Februari 2020 dan 12 -20 Juli 2021, serta data hasil survei menggunakan telepon yang dilakukan pada periode 1-8 Mei 2020, 6-13 Juni 2020, 6-12 Juli 2020, 26-29 Januari 2021, 24-28 Februari 2021, dan 20-24 Maret 2021 untuk melihat dinamika perubahan persepsi publik selama masa pandemi Covid-19.
Metode wawancara tatap muka (face to face interview), metode sampling multistage random sampling kepada 1.200 jumlah sampel. Kriteria responden 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.