Charlie Puth Positif Covid-19, Ingatkan Hati-hati Liburan
Musisi Charlie Puth mengungkapkan dirinya positif Covid-19, pada Kamis 16 Desember 2021. Penyanyi One Call Away ini menyebut fase terburuk sudah lewat.
"Halo semua. Saya dapat hasil positif Covid pagi ini. Saya tidak merasa luar biasa tapi saya pikir yang terburuk sudah lewat," tulis Charlie Puth dalam kicauannya di media sosial waktu Manila.
Charlie Puth mengajak semua orang tetap waspada dan berhati-hati. "Saya menulis kepada kalian perkembangan ini.. berharap bahwa kalian aman dan berhati-hati di musim liburan ini. Cinta kalian semua dan saya akan berbicara kepada kalian sesegera mungkin," lanjutnya.
Charlie Puth memang tengah berada di Filipina. Musisi 30 tahun ini sudah dua kali ke Filipina yakni saat menggelar konser pada 2015 dan 2016. Dia seharusnya menggelar pertunjukan di Mall of Asia Arena pada 2018, tetapi konser itu tidak terlaksana karena keadaan yang tidak terduga.
Charlie Puth populer dengan lagu-lagu hits termasuk We Don't Talk Anymore, One Call Away, Attention, dan Some Type of Love.
Diagnosis Charlie Puth muncul tak lama setelah sejumlah selebritas juga mengumumkan hasil positif Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Serial The Real Housewives of Beverly Hills menghentikan produksi pekan ini setelah Erika Jayne, Garcelle Beauvais, dan Lisa Rinna dinyatakan positif Covid-19. Selain itu, Doja Cat mengungkapkan terinfeksi dan telah memutuskan untuk mundur dari sisa tanggal konser iHeartRadio Jingle Ball.
Kasus Covid-19 di Amerika Tembus 800.000
Amerika Serikat kembali menjadi sorotan setelah total kasus kematian akibat Covid-19 di negara itu sudah menembus 800.000 pada awal minggu ini.
Dengan data ini, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan tingkat kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia. The Guardian melaporkan, berdasarkan data Worldmeter, setelah ditambah 1.802 kasus pada Rabu kemarin, dan 1.690 kasus di hari ini, total kematian akibat infeksi virus corona di Negeri Paman Sam kini sudah mencapai 823.390.
Total kematian karena Covid-19 ini hampir sama dengan jumlah warga AS yang meninggal akibat jantung dan stroke setiap tahunnya. Saat ini, baru sekitar 200 juta penduduk atau setara 60 persen populasi AS yang sudah divaksinasi. Mereka pun mendesak agar pemerintah terus menggenjot program vaksinasi.