Chairman Man City Yakin Klubnya Terbebas dari Sanksi UEFA
Chairman Manchester City, Khaldoon Al Mubarak meyakini klubnya akan memenangi kasus pelanggaran Financial Fair Play yang dituduhkan pada mereka.
Al Mubarak menyatakan, penyelidikan oleh panel UEFA tidak akan bisa membuktikan tuduhan itu, dan Manchester City akan terbebas dari ancaman saksi.
Seperti diketahui, pada Maret 2019 lalu, sebuah media Jerman, Der Spiegel merilis file, serta email yang diretas mengenai bocoran yang menunjukkan City mengelembungkan pendapatan sponsornya. City sendiri membantah telah melakukan kesalahan seperti itu.
UEFA mengadakan panel untuk menyelidiki materi tersebut, dan City pun terancam sanksi larangan tampil di Liga Champions musim depan bila panel UEFA mampu membuktikan pelanggaran tersebut.
Al Mubarak yang masuk ke City ketika Abu Dhabi United Group mengambilalih kepemilikan saham mayoritas pada 2008 lalu ‘yakin’ mereka akan lolos dari sanksi.
"Apakah saya tidak nyaman? Tidak. Saya menghormati badan pengawas (panel UEFA) yang melakukan pekerjaan mereka dan setiap proses pengaturan yang mengajukan pertanyaan," kata Al Mubarak, dalam wawancara akhir musim dengan media internal City.
"Kita harus merespons secara profesional, apa yang telah kita lakukan. Kita berurusan dengan masing-masing entitas ini sesuai prosesnya, kita punya jawaban yang jelas,” tambah Al Mubarak.
"Saya percaya, cukup nyaman, jika prosesnya akan dinilai berdasarkan fakta maka tidak diragukan lagi kita akan menang. Jika ini bukan tentang fakta dan ini tentang hal-hal lain, maka itu adalah percakapan yang berbeda," terangnya.
Beberapa waktu lalu Presiden La Liga, Javier Tebas, menuduh City dan Paris Saint-Germain yang dimiliki perusahaan Qatar.
"Ada kemunafikan dalam pernyataan ini yang ironis, karena klub-klub top Spanyol secara historis bertanggung jawab atas ‘lompatan besar dalam transfer’ ini.