Cerita Warga Surabaya Tak Mudik dan Rela Jaga Kampung
Warga Surabaya di sejumlah wilayah melakukan penjagaan di perkampungan masing-masing selama musim mudik. Mereka berinisiatif menjaga rumah yang ditinggal pemiliknya pulang kampung.
Salah satu warga RW 10 Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Didit Suko mengatakan, penjagaan tersebut dilakukan oleh para masyarakat yang tidak mudik pada Lebaran tahun ini.
"Kami warga yang tidak mudik berinisiatif untuk saling bergantian jaga kampung selama Lebaran ini," kata Dodit, kepada Ngopibareng.id, Senin, 24 April 2023.
Selain itu, kata Didit, kampungnya juga turut memperkerjakan penjaga kampung yang dibekali dengan HT. Kemudian, hasil patroli langsung dilaporkan kepada kelurahan setempat.
"Kampung kami juga selama Lebaran berlakukan one gate system (satu pintu masuk), pintu keluar masuk warga lewat Jalan Lebak Timur IV semua," jelasnya.
Didit berharap, agar sistem serupa juga diterapkan di daerah lainya. Sebab, menurut dia, setiap warga harus saling menjaga lingkungan masing-masing dari tindak kriminalitas.
"Semoga ke depan setiap wilayah bisa saling bertukar informasi serta intens berkomunikasi. Agar keamanan tetap terkondisikan sesuai harapan," ucapnya.
Sementara itu, Ketua RT 6 RW 2 Petemon Kuburan, Pandu mengatakan, penjagaan yang dilakukan oleh sejumlah warga yang tidak mudik di kampungnya, dilakukan sejak malam takbiran.
"Penjagaan kampung secara mandiri mulai Sabtu 22 sampai 25 April 2023. Warga kampung yang tidak mudik berjaga secara bergantian," kata Pandu.
Perkampungan yang masuk dalam wilayah Kecamatan Sawahan tersebut juga sudah mendata masyarakat yang mudik pada tahun ini. Agar nantinya, para tetangga lebih memperhatikan rumah itu.
"Sebelumnya warga yang mudik ke manapun diminta melapor ke ketua RT, agar rumah yang ditinggalkan mendapat perhatian lebih dari warga yang berjaga," jelasnya.
Selain itu, kata Pandu, wilayahnya juga diterapkan sistem satu pintu untuk keluar dan masuknya warga. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya maling yang tengah beroperasi.
"Setiap tamu yang akan masuk akan discreening dengan dicermati identitas, tujuan, dan keperluan bertamu," ucapnya.
Senada, Camat Tandes, Febriadhitya Prajatara juga memantau wilayah yang dibawahinya melalui kelurahan. Kemudian akan diteruskan ke masing-masing RW maupun RT.
"Saya sempat memberi surat edaran, pemberitahuan ke RT/RW kalau ada warganya yang mudik suruh laporan, setoran nama dan nomor HP," ujarnya.
Febri mengatakan, sejumlah wilayah juga sudah terpantau mendapatkan penjagaan yang ketat. Agar warga yang mudik tidak khawatir rumahnya bakal disatroni maling ketika ditinggal.
"Pengamanan TNI, Polri, terus ada patroli keliling malam. Kalau ronda yang perumahan tercover satpam, kalau kampung ada yang keliling, jelas aktif warganya," tutupnya.