Cerita TGB Terkesan Sholat Diimami Jokowi
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi memiliki sebuah cerita yang cukup menyentuh ketika dirinya seharian mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi gempa di Lombok, Senin 13 Agustus 2018 kemarin.
Pengalaman yang sangat berharga dan menyentuh ini, kata TGB, terjadi ketika Jokowi bersama dirinya dan beberapa orang menjalankan salat Magrib di sebuah musala darurat di sebuah kampung.
"Salat Magrib di musala darurat ini tidak direncanakan. Mulanya di jadwal beliau (Presiden Jokowi) mendengar paparan di posko utama di Tanjung," TGB mengawali ceritanya melalui keterangan tertulis yang dikirimkan ke sejumlah media, Selasa 14 Agustus 2018.
Saat paparan baru berlangsung 5 menit, tiba-tiba Jokowi gelisah. Ternyata Jokowi meminta paparan dihentikan dan mengajak TGB untuk melihat kondisi masyarakat yang menjadi korban gempa.
"Kita jenguk masyarakat saja, Tuan Guru," ujar TGB menirukan ajakan Jokowi.
Jokowi lantas minta TGB menentukan lokasi korban gempa yang hendak dituju. "Saat itu dadakan jadwal kunjungannya, lantas semua kalang kabut. Naik mobil, lalu turun di salah satu lokasi dekat pinggir selokan," tulis TGB.
Setelah sampai di salah satu lokasi pengungsian, Jokowi kemudian berbincang dengan masyarakat. Warga mendadak berkerumun mengelilingi Jokowi.
Setelah itu, rombongan kembali ke tenda karena sudah menjelang malam. Di tengah jalan, Jokowi dan rombongan sempat mampir ke tempat pengungsi di tengah lapangan.
"Lalu datanglah waktu magrib, beliau ajak kami salat. Ajudan ingatkan, musala tidak layak dan air minum untuk wudu, beliau tetap berkeras. Jadilah, kami salat di situ," kata TGB mengisahkan.
Saat salat, TGB mengaku tiga kali diminta menjadi imam oleh Jokowi. Namun, TGB menolak, meminta Jokowi yang menjadi imam.
"Saya minta beliau yang jadi imam. Menghormati tamu. Sekaligus ingin tahu bacaan salat sehari-hari beliau," ujarnya.
"Ternyata bacaan beliau sangat terang. Rakaat pertama membaca surat Al-Humazah dan rakaat kedua membaca Quraish," ujar gubernur dua periode ini.
Setelah salat, Jokowi menutup zikir ditutup dengan doa yaitu Allohumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'anna.
"Lalu doa Ashabul Kahfi, "Rabbana aatinaa min ladunka.." dan ditutup dengan doa sapu jagat. Terakhir mushafahah dengan jamaah," cerita TGB lagi.
"Terima kasih, Bapak Presiden. Magrib yang berkesan," tutup TGB. (man)