Kisah Pilu Keluarga Awak Kapal KRI Nanggala 402
Kapal selam milik TNI AL (Angkatan Laut), KRI Nanggala 402, dilaporkan hilang kontak di perairan sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, atau 04.30 waktu Indonesia tengah (WITA).
Kapal selam buatan Jerman diinformasikan membawa 53 awak kapal. Salah satu keluarga awak kapal yang berhasil dihubungi Ngopibareng.id, yakni Berda Asmara membenarkan bahwa suaminya yang bernama Guntur Ari Prasetyo termasuk di dalamnya.
"Iya benar mbak, suami saya salah satu yang ada di dalam KRI Nanggala 402," ujarnya sambil terisak-isak, Kamis, 22 April 2021.
Sambil menangis perempuan yang berprofesi sebagai Dosen PG PAUD Unusa ini menceritakan, terakhir berkomunikasi dengan sang suami pada hari Senin, 19 April 2021 lalu.
"Terakhir berkomunikasi senin, 19 April 2021 melalui video call. Setiap suami saya berangkat berlayar itu selalu video call. Itu terakhir kali saya berkomunikasi dengan suami," ceritanya.
Ia pun baru mengetahui bahwa KRI Nanggala 402 hilang kontak dari grup ibu-ibu Nanggala.
"Setelah berbuka kemarin, dari grup ibu-ibu Nanggala ada informasi hilang kontak itu dan belum ada kabar lagi hingga sekarang," paparnya.
Saat ini pun ia dan keluarga sangat berharap, suami dan semua kru KRI Nanggala-402 bisa ditemukan dengan selamat.
"Harapannya semoga cepat ditemukan dalam keadaan sehat wal afiat. Suami dan semuanya kru yang ada di Kri Nanggala itu," harap Berda.
Unusa juga sempat menggelar istighosah secara virtual melalui zoom pada hari ini pukul 15.30 WIB. Istighosah ini digelar untuk mendoakan keselamatan suami Berda Asmara yang merupakan dosen di Unusa dan semua kru KRI Nanggal 402.
"Iya ada istighosah untuk mendoakan keselamatan. Sebenarnya ini istighosah rutin. berhubung ada kabar ini, jadi sekalian begitu," tutup Berda
Diketahui, Guntur Ari Prasetyo merupakan TNI Angkatan Laut yang menjadi awal kapal selam KRI Nanggala 402.