Cerita Presiden Yousri yang Kemarin Diwawancara Wartawan Jokowi
Presiden Yousri. Inilah wartawan asal Surabaya yang selama beberapa menit hari Jumat 9 Februari 2018 kemarin, pada puncak peringatan HPN (Hari Pers Nasional) di Padang, Sumbar, menjadi Presiden RI. Sebagai Presiden, dia diwawancarai oleh Jokowi yang juga beberapa menit menjadi seorang wartawan.
“Ha...ha....saya senang dan bangga juga rasanya,” kata Yousri sambil ketawa. Ayah 3 anak dan kakek dari 2 cucu ini nama lengkapnya Mohamad Yousri Nur Raja Agam, lahir 20 Oktober 1950 di Bukit Tinggi, Sumbar. Meskipun lahir di tanah Minang, Yousri sejak remaja sudah pindah ke Surabaya. Kini dia memimpin koran DOR, memimpin media siber ragam.com serta menjadi konsultan beberapa media di Surabaya.
“Saya senang bapak Presiden memilih saya. Waktu itu saya berdiri sambil mengacung-ngacungkan koran yang saya lipat. Sebelah saya, Efendi dari berita5.com, juga berdiri dan mengacungkan tangan. Ada beberapa wartawan lagi yang mengacungkan tangan, tapi alhamdulillah saya yang terpilih untuk maju. Setelah saya turun panggung dan kembali ke tempat duduk, Efendi sempat komplain ke saya. Itu tadi sebenarnya saya yang dipanggil, Bang. Saya kan lebih yunior dibanding Bang Yousri, kata Efendi pada saya. Saya cuma ketawa aja,” cerita Yousri pada ngopibareng.id.
Begitu dirinya ditunjuk oleh Presiden untuk maju, langsung saja Yousri berpikir, saya tidak boleh serius. “Di panggung saya pasti akan diolol-olok. Saya langsung ingat ketika Presiden ngerjain seorang anak untuk menyebut nama-nama ikan. Saya harus siap menjawab pertanyaan-pertanyaan konyol, saya harus ikut guyonan, tidak boleh serius,” cerita Yousri.
Dalam salah satu pertanyaan, Jokowi sebagai wartawan bertanya kepada Presiden Yousri. “Media apa yang paling menyebalkan. Yang bapak sering jengkel, yang bapak sering ahh...gitu,” tanya Jokowi disambut ketawa para undangan. ”Jawab yang blak-blakan Pak Presiden,” lanjut Jokowi.
“Media abal-abal,” Jawab Yousri dalam dialog kemarin.
“Di lingkungan Istana tidak ada media abal-abal, tidak ada. Medianya resmi semuanya. Tapi banyak yang menyebalkan,” kata Jokowi.
“Yang paling menyebalkan ya Rakyat Merdeka,” jawab Yousri tiba-tiba. Grrr. Semua ketawa. Jokowi juga ketawa ngakak. “Pak Presiden ini blak-blakan seperti perasaan saya,” kata Jokowi disambut ketawa panjang para undangan. “Sama persis,” lanjutnya.
Kenapa Yousri Nur Raja Agam menyebut nama koran milik Ketua PWI Pusat Margiono itu? Apakah ini memang pesanan Istana? Atau memang sebelumnya sudah disetting agar Yousri menyebut Rakyat Merdeka?
“Tidak, tidak ada rekayasa. Saya menyebut Rakyat Merdeka karena ketika saya menoleh ke arah undangan yang hadir di barisan saya melihat Pak Margiono yang badannya paling mencolok karena gemuk. Maka saya secara spontan menyebut nama koran milik dia Rakyat Merdeka. Itu saja. Jadi sama sekali tidak ada rekayasa sebelumnya,” kata Yousri ketika dihubungi hari Sabtu 10 Februari siang.
“Saya niatnya cuma guyon aja. Pak Margiono ini juga teman saya. Tapi Pak Jokowi juga nyambung. Tapi saya senang dan bangga. Telah ditunjuk oleh Presiden untuk diajak dialogmewakili wartawan pada acara HPN. Apalagi kemudian saya juga dihadiahi sepeda,” lanjutnya. Seperti seorang anak yang disuruh menyebutkan lima nama ikan.
Sudah sekitar 40 tahun Yousri menjadi wartawan. Kariernya ini diawali ketika dia masih kuliah di Akademi Tekstil Bandung tahun 80an. Dia aktif di pers kampus, dan menjadi anggota IPMI (Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia) Cabang Bandung. Sekaligus juga jadi reporter kora KAMI.
Setelah menetap di Surabaya Yousri kemudian menjadi koresponden beberapa media nasional, sampai terakhir mendirikan sendiri koran DOR yang terbit secara rutin meskipun dengan tiras terbatas. (nis)