Cerita PMI Asal Banyuwangi, Utang untuk Berangkat ke Myanmar
Keluarga Muhammad Ilyas, 22 tahun, dan Ahmad Sugiantoro sama sekali tidak menyangka anak-anak mereka akan mengalami nasib pahit di negeri perantauan. Padahal, untuk biaya pemberangkatan, Ilyas harus hutang. Keluarga juga sudah berusaha memastikan keberangkatan mereka di jalur yang legal.
Ibu kandung Ilyas, Siti Aminah, 41 tahun, mengatakan, orang yang mengajak anaknya bekerja ke Myanmar itu datang ke rumah anaknya. Pertama kali, dua orang yang tinggal di Desa Bagorejo, Kecamatan Srono itu menawarkan anaknya untuk bekerja di Negara Thailand, bukan di Myanmar.
“Tidak ingin bekerja ke Thailand. Kerjanya enak, kerjanya menghadap komputer,” katanya menirukan ucapan orang yang merekrut anaknya kerja di luar negeri.
Saat itu, dua orang tersebut menjanjikan akan mendapatkan gaji Rp10 juta sebulan. Bahkan gaji yang didapat bisa lebih dari itu jika kerjanya rajin. Tidak hanya itu, kedua orang itu juga menjanjikan kalau pekerjaan itu legal. Biaya yang harus dikeluarkan, Rp10 juta. “Katanya resmi. Dan siap tanggung jawab jika terjadi apa-apa,” jelasnya.
Akhirnya, dengan segala bujuk rayu yang dilemparkan dua orang perekrut itu, Ilyas kepincut untuk berangkat merantau. Namun karena tidak memiliki uang untuk biaya pemberangkatan terpaksa Ilyas harus mencari utangan.
“Ya harus pinjam karena kita kan orang tidak punya, pinjam ke Ibunya A’an (Ahmad Sugiantoro), kebetulan budenya sendiri,” ungkapnya.
Setelah biaya pemberangkatan dibayarkan, selang seminggu kemudian yakni 22 Oktober 2022, Ilyas diberangkatkan. Dua perekrut tersebut menyebut, cepatnya pemberangkatan karena pihak perusahaan sedang membutuhkan banyak karyawan.
Senada dengan Siti Aminah, Dina Mardiana, istri Ilyas juga sempat tidak mengizinkan suaminya untuk merantau ke luar negeri. Namun karena suaminya sudah terlanjur terbujuk rayuan dua perekrutnya akhirnya dirinya tidak kuasa mencegah suaminya. “Saya awalnya tidak mengizinkan, karena diiiming-imingi gaji besar dan suami saya ingin mengubah nasib akhirnya suami saya berangkat,” katanya.
Orang tua Ahmad Sugiantoro juga sudah berusaha memastikan pemberangkatan anaknya resmi atau tidak. Sumini. Kepada perekrutnya, ibu kandung Ahmad Sugiatoro, Sumini, sempat bertanya tentang legalitas pemberangkatan anaknya. “Katanya semua dijamin, makan, tidur, dokter, dijamin aman. Saya tanyakan itu karena takut ada masalah di negara orang,” jelasnya.
Sumini pun mengaku sempat khawatir saat anaknya akan berangkat. Namun karena tekad anaknya sudah bulat untuk bekerja, dia pun akhirnya merestui anaknya untuk bekerja di luar negeri. “Anak saya waktu itu bilang mumpung masih bujang, saya ingin bekerja dan cari pengalaman,” katanya.